Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Perseo) melakukan penandatanganan terhhadap serangkaian Memorandum of Understanding (MoU) bersama para partner baik internal Pertamina Group maupun eksternal.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan seluruh kerja sama ini dilakukan bertepatan dengan event EBTKE ConEx.

Pada hari pertama pelaksanaan, sembilan MoU telah ditandatangani oleh PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk, serta Fungsi Research Technology and Innovation (RTI), bersama para partner.

Untuk Pertamina NRE melakukan lima penandatanganan MoU di antaranya pemanfaatan Energi Baru & Terbarukan (EBT) di lingkungan Stasiun Kereta Cepat Jakarta ke Bandung dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), dan MoU kerja sama terkait Pemanfaatan Jalur Pipa untuk Transportasi Hidrogen ke Singapura dengan PT Transportasi Gas Indonesia.

Sedangkan di lingkungan internal Pertamina Group, Pertamina NRE juga melaksanakan MoU terkait komersialisasi carbon pada Produksi Listrik Bisnis Geothermal setara 40 MW dengan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

Di hari pertama EBTKE ConEx, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk juga menandatangani tiga MoU antara lain Pengembangan WKP Panas Bumi Seulawah 2x55 MW dengan President Director PT Pembangunan Aceh (PEMA), MoU South Sumatera Grid Resources Confirmation sebesar 900 MW dengan Chief Representative from Chevron New Energy International Pte Ltd, Siddarth Jain, dan MoU Binary Technology 210 MW dengan Chief Representative KS Orka Renewables Pte. Ltd.

Sedangkan Fungsi Research Technology and Innovation Pertamina melaksanakan 1 tandatangan MoU dengan Mitsui & CO, terkait dengan Implementasi Teknologi Carbon CaptureUtilization and Storage (CCUS) di area Sumatra Tengah.

Sementara di hari kedua penyelenggaraan EBTKE ConEx, penandatanganan kerja sama kembali dilakukan oleh Pertamina Grup sebanyak 4 MoU. Prosesi penandatanganan turut disaksikan oleh Wakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Nugraha Mansury.

Pertamina NRE menandatangani 1 MoU Kerja sama Pengembangan Bisnis Rendah Emisi dan EBT dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Sedangkan PT Pertamina Geothermal Energy melaksanakan penandatanganan 1 MoU dengan PT Schlumberger Geophysics Nusantara, terkait Enhancing Steam Recovery PGE Working Area 40 MW.

Sementara Fungsi Research Technology and Innovation Pertamina melaksanakan penandatanganan dua MoU terdiri atas studi penangkapan dan pemanfaatan CO2 di Kilang Balikpapan dengan AirLiquide dan Carbon Capture Utilization and Storagedi Area Donggi Matindok bersama dengan Jogmec, Mitsubishi, Panca Amara Utama dan Yayasan LAPI IT.

"Pertamina terus berupaya menjadi pemimpin dan penggerak dalam transisi energi di Indonesia, dimulai dengan berbagai inisiasi bisnis EBT dan program dekarbonisasi. Baik yang dilakukan secara mandiri maupun bekerja sama dengan partner strategis" jelas Fadjar dikutip Senin, 17 Juli.