IHSG Dibuka Menguat di Awal Pekan, Terangkat sentimen Positif dari Global
IHSG Ilustrasi, Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal pekan ini. IHSG dibuka di level 6.679,62.

Pada Senin, 3 Juli pada pukul 9.10 WIB, IHSG dibuka naik 17,74 poin atau 0,27 persen ke 6.679,62.

Hal ini sesusai riset Samuel Sekuritas, di mana IHSG diprediksi menguat. Penguatan ini seiring dengan sentimen beragam dari pergerakan bursa global dan bursa regional.

Pada penutupan Jumat lalu, pasar AS bergerak menguat. Dow Jones menguat 0,84 persen, S&P 500 menguat 1.23 persen, dan Nasdaq menguat +1.45 persen.

Nasdaq mencatatkan performa terbaik sejak tahun 1983, dan S&P mencatatkan paruh pertama tahun terbaiknya sejak tahun 2019. Pasar Asia-Pasifik diperkirakan akan dibuka dengan kondisi mixed karena akan dirilisnya berbagai laporan aktivitas manufaktur di seluruh kawasan.

Salah satu laporan yang sangat penting untuk diamati adalah China's Caixin manufacturing purchasing index yang dijadwalkan akan dirilis hari ini. Yield UST 10Y menguat 0,57 persen pada level 3,841 persen, dan USD index melemah 0,42 persen ke level 102.91.

Bursa Asia bergerak sideways pada Jumat, 30 Juni, Kospi menguat 0,56 persen, Nikkei melemah 0,14 persen, Hang Seng melemah 0,09 persen, dan Shanghai menguat 0,62 persen.

Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,04 persen ke level 6,661.9. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) juga melemah 0,34 persen ke level 198.9.

Investor asing pada Selasa kemarin mencatatkan keseluruhan net buy sebesar IDR 77.7 miliar. Pada pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp174,4 miliar, dan pasar negosiasi mencatatkan net sell asing sebesar Rp96,7 miliar.

Selain itu, top sector gainer adalah sektor IDXFIN, sementara yang menjadi top sektor loser datang dari IDXENER. Top leading movers emiten adalah BMRI, MEGA, BBCA, sementara top lagging movers emiten adalah BYAN, GOTO, PTBA.

Pasar komoditas terpantau menguat pada Jumat kemarin; minyak WTI menguat 1,12 persen ke level USD 70.64 per bbl, Brent menguat 0,75 persen ke level USD 74,9/bbl, harga batubara menguat 2,32 persen di level 149,7 dolar AS ton, nikel melemah 0,97 persen ke level 20,434 dolar AS dan CPO menguat 0,75 persen ke level MYR 3,783.