Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan. IHSG dibuka menguat 0,51 persen atau 24,95 poin ke level 4.951,69 pada perdagangan Senin 5 Oktober.

Membuka perdagangan, 78 saham menguat, 22 saham melemah, dan 41 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 94,50 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp59,10 miliar.

Laju IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren koreksi, setelah akhir pekan lalu bergerak negatif dan ditutup melemah 0,87 persen di level 4.926.

"Seacara teknikal, mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG ," ujar analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama dalam risetnya.

Menurut Nafan, sejauh ini IHSG sedang berupaya untuk bertahan di atas level support 4.865, sedangkan target resistance terdekat yang berusaha digapai berada di posisi 4.975.

Lebih lanjut dia menyebutkan, potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bukit Asam Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sementara itu, analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengatakan pergerakan IHSG pada awal pekan ini tetap memiliki potensi menguat, dengan kisaran support-resistance di level 4.889-5.002.

"Sentimen dari pergerakan market global dan regional, serta masih terjadinya capital outflow akan membayangi pergerakan IHSG ," tutur William.

Namun demikian, jelas dia, IHSG masih memiliki potensi untuk berbalik menguat, selama mampu mempertahankan level support. "Hari ini IHSG masih berpotensi untuk bergerak menguat dalam rentang terbatas," ucap William.

Dia menyebutkan, peluang terjadinya technical rebound tersebut bisa direspons investor dengan mengoleksi saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).