Bagikan:

JAKARTA - Andi Gani Nena Wea selaku Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen bersama dengan Jajaran Manajemen PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melakukan kunjungan kerja ke dua lokasi proyek yang berada di Tangerang Selatan, Banten pada hari Rabu 21 Juni.

Adapun dua lokasi proyek yang dikunjungi, yaitu: SPAM Angke dan proyek pembangunan Akses Simpang Tak Sebidang (STS) Martadinata Jalan Tol Serpong - Cinere. Dalam kunjungan kerjanya tersebut, turut dihadiri oleh Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie yang hadir dalam kegiatan kunjungan di SPAM Angke dan Direktur Utama PT Cinere Serpong Jaya Mirza Nurul handayani yang turut hadir dalam kunjungan kerja di proyek pemnangunan STS Martadinata di Jalan Tol Serpong-Cinere.

Dalam kunjungan kerjanya Andi Gani Nena Wea turut didampingi oleh Anggota Dewan Komisaris PTPP lainnya, yaitu: Istiono selaku Komisaris Independen, Ernadhi Sudarmanto selaku Komisaris, Ayodia GL Kalake selaku Komisaris, dan Loso Judijanto selaku Komisaris.

Selain itu, Jajaran Manajemen PTPP juga turut hadir dalam kunjungan proyek tersebut, antara lain: Yul Ari Pramuraharjo selaku Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PTPP, Rully Noviandar selaku Direktur Utama PT PP Infrastruktur, Arzan selaku SVP Infra 1 PTPP, Bakhtiyar Efendi selaku SVP Corporate Secretary PTPP bersama jajaran Manajemen lainnya.

Kunjungan kerja pertama dilakukan oleh Dewan Komisaris bersama Manajemen ke SPAM Angke milik PT Tirta Tangsel Mandiri (TTM) yang berlokasi di Tangerang Selatan Banten. TTM adalah salah satu anak usaha yang berada di bawah naungan PT PP Infrastruktur (PP Infra) dimana PP Infra sendiri merupakan salah satu anak usaha PTPP yang bergerak dibidang pengelolaan aset induk dan investasi beberapa proyek infrastruktur yang ada di Indonesia.

PP Infra berfokus kepada infrastruktur air perpipaan dan pengembangan SPAM, infrastruktur telekomunikasi (fiber optik), jalan tol, infrastruktur jaringan gas, infrastruktur logistic, dan Pelabuhan. TTM dimiliki oleh PP Infra dengan porsi kepemilikan sebesar 99 persen dan sisanya 1 persen dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan PTPP.

Bentuk kerja sama yang dilakukan yaitu Business to Business (B2B) dengan skema Built Operate Transfer (BOT) dengan masa kerjasama selama 30 tahun. SPAM Angke memiliki kapasitas produksi 200 liter per detik dan 100 liter per detik (operasi) dengan lingkup pelayanan di wilayah Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, dan Kecamatan Pamulang.

Usai melakukan kunjungan ke SPAM Angke, Dewan Komisaris dan Manajemen PTPP melanjutkan kunjungan kerja ke lokasi kedua, yaitu proyek pembangunan Akses Simpang Tak Sebidang (STS) Martadinata Jalan Tol Serpong – Cinere yang berlokasi di Tangerang, Banten. Proyek yang dimiliki oleh PT Cinere Serpong Jaya ini dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama 13 bulan yang diproyeksikan akan selesai pada triwulan III 2023.

Adapun lingkup pekerjaan proyek tersebut, antara lain: pekerjaan pembangunan Simpang Tak Sebidang RE Martadinata (akses IC Pamulang), pelebaran overpass Bukit Indah, pelebaran overpass Cabe Raya, dan penyelesaian konstruksi main road STA 61+310 – STA 61+322 pekerjaan beautifikasi main road sepanjang 10,14 kilometer.

"Kunjungan kerja yang kami laksanakan pada hari ini memiliki perkembangan dan progress pekerjaan yang berjalan dengan baik. Pada investasi SPAM Angke yang dikelola oleh PT Tirta Tangsel Mandiri memiliki prasarana dan fasilitas perkantoran yang baik. Selain itu, SPAM Angke ini menghasilkan kualitas air yang baik, bersih, dan jernih sehingga diharapkan dengan kualitas produk dan layanan yang baik dapat mendorong penjualan perusahaan. Dengan penjualan yang baik tentunya perusahaan akan terus bertumbuh secara berkelanjutan,” ujar Andi Gani Nena Wea.

Dirinya berharap proyek konstruksi pembangunan Simpang Tak Sebidang (STS) RE Martadinata di Jalan Tol Cinere - Serpong dapat diselesaikan tepat waktu yang diiringi dengan kualitas terbaik. Pihaknya mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh tim proyek dan juga penerapan inovasi di dalam pelaksanaannya.

"Tidak lupa agar tim proyek terus meningkatkan performance K3 di dalam setiap kegiatan proyek karena dalam menjalankan aktivitas pekerjaan di lapangan keselamatan kerja merupakan salah satu prioritas dan aspek yang paling penting. Proyek yang menghasilkan kualitas dan kinerja yang baik akan sia-sia jika terjadi kecelakaan kerja di dalam pelaksanaannya. Terakhir kami berharap kerjasama tim di proyek harus terus dijaga dan ditingkatkan karena kerja sama tim yang luar biasa tentunya akan menghasilkan kinerja dan kerja yang luar biasa pula," tutup Andi Gani Nena Wea.