Lebih dari 220 Calon Investor Berminat Investasi di IKN, Berikut Deretan Sektornya
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Investasi/BKPM mengungkapkan sejumlah sektor yang paling diminati calon investor Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang mana infrastruktur serta perdagangan dan jasa menempati posisi dua teratas.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot mengatakan, calon investor terbaru yang sudah menyampaikan minatnya dalam bentuk letter of interest (LoI) adalah investor dari Jepang.

"Minat investasi yang disampaikan (LoI) di IKN itu ada sekitar 220, tadi ada tambahan sekitar 24 dari Jepang. Tentu, ini berdasarkan data yang kami miliki dari rincian investasi," kata Yuliot dalam acara Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Mei.

Dia merinci ada 13 sektor yang diminati calon investor, yang mana infrastruktur ada 35 perusahaan serta perdagangan dan jasa sebanyak 32 perusahaan.

Di urutan ketiga ada penyediaan energi baru terbarukan (EBT) serta telekomunikasi dan informasi yang sama-sama dilirik 23 perusahaan.

Ada juga sektor perumahan yang menarik 17 calon investor, pendidikan 16 perusahaan, jasa konsultan 16 calon investor, dan pusat perbelanjaan 12 pelaku usaha.

Kemudian, pengelolaan limbah 11 pelaku usaha, sarana kesehatan diminati tujuh investor, gedung perkantoran, konektivitas dan transportasi, serta kawasan industri yang masing-masing diminati empat investor.

Sementara itu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan, dari 220 LoI ada sekitar 36 calon investor yang sudah masuk tahap non-disclosure agreement (NDA).

Bambang menyebut, banyak investor datang langsung ke IKN Nusantara untuk mengecek keseriusan pembangunan ibu kota baru Indonesia tersebut

Dia berharap, ke depannya agar lebih banyak lagi calon investor yang tertarik untuk pembangunan IKN Nusantara. Sebab, pembangunannya masih akan berlangsung hingga 2045 mendatang.

"Satu hal yang ingin saya sampaikan, jangan dikecilkan hingga 2024 saja, karena kami membangun ibu kota hingga 2045. Ini suatu kota futuristik masa depan," pungkasnya.