Bagikan:

JAKARTA - Kementerian PUPR menyebut, progres infrastruktur untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mencapai lebih dari 20 persen, hingga saat ini.

"Sekarang, progres dari seluruh infrastruktur secara agregat sudah 22 persen," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 26 Mei.

Endra mengatakan, ada sekitar Rp32 triliun paket yang sudah terkontrak dalam pembangunan infrastruktur tersebut.

"Artinya, dari seluruh infrastruktur secara agregat, kan, masih akan terus bertambah, ya, paket-paket yang dikontrakkan," ujarnya.

Menurut Endra, dengan pembangunan infrastruktur IKN yang sudah mulai mencapai progres 22 persen, nantinya bisa menarik banyak investor dari pihak swasta ke depannya.

"Oh, ini sudah kelihatan bentuknya, wujudnya, ini kami harapkan bisa menarik (investasi) swasta untuk masuk (ke pembangunan IKN). Tidak mungkin swasta masuk duluan tanpa ada investasi pemerintah," ucap dia.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/BKPM mengungkapkan sejumlah sektor yang paling diminati calon investor Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang mana infrastruktur serta perdagangan dan jasa menempati posisi dua teratas.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot mengatakan, calon investor terbaru yang sudah menyampaikan minatnya dalam bentuk letter of interest (LoI) adalah investor dari Jepang.

"Minat investasi yang disampaikan (LoI) di IKN itu ada sekitar 220, tadi ada tambahan sekitar 24 dari Jepang. Tentu, ini berdasarkan data yang kami miliki dari rincian investasi," kata Yuliot dalam acara Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Mei.

Dia merinci ada 13 sektor yang diminati calon investor, yang mana infrastruktur ada 35 perusahaan serta perdagangan dan jasa sebanyak 32 perusahaan.