PLN Serap Produk Dalam Negeri Hampir Rp245 Triliun Sepanjang 2022
PT PLN (Persero) menyerap produk dalam negeri hingga Rp244,5 triliun atau 70,41 persen, sepanjang 2022. Foto: Dok. PLN

Bagikan:

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) berhasil menyerap produk dalam negeri hingga Rp244,5 triliun atau 70,41 persen dari anggaran belanja perusahaan sepanjang 2022. Capaian perseroan ini bakal terus tumbuh sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang terus mendorong kementerian, lembaga dan BUMN, untuk terus meningkatkan belanja dalam negeri.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo berkomitmen untuk terus meningkatkan belanja dalam negeri ini. Sebab, hal tersebut sejalan dengan target peningkatan TKDN yang terus tumbuh di PLN.

"Kami mendukung penuh dan siap menjalankan arahan Presiden Joko Widodo untuk terus meningkatkan serapan produk lokal. Berbagai ikhtiar akan terus kami lanjutkan untuk bisa menyerap produk dalam negeri," kata Darmawan lewat siaran persnya, Sabtu, 18 Maret.

Darmawan menyebut, untuk meningkatkan TKDN, pihaknya juga menyasar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),

"Berbicara mengenai UMKM sendiri, alhamdulillah masih terus kami tingkatkan, itu dari belanja kami sudah mencapai Rp12,9 triliun dan yang terlibat itu lebih dari 6.600 UMKM," ujarnya.

Selain itu, kata Darmawan, pihaknya juga membuka peluang kerja sama maupun upaya pengembangan untuk bisa terus meningkatkan TKDN. PLN juga mendorong industri dalam negeri bisa meningkatkan kualitas produknya, terutama dalam segi komponen infrastruktur kelistrikan.

"Kemudian, tentu saja bagaimana kami berkolaborasi dengan stakeholder antar BUMN, swasta, dan pemerintah. Saya yakin, ke depan belanja PDN dan TKDN kami bisa meningkat lebih baik lagi," imbuhnya.

Adapun sepanjang 2022, PLN mencatat, belanja Produk Dalam Negeri (PDN) yang dilakukan perseroan mencapai 70,41 persen atau senilai Rp244,5 triliun dari total Rp349,8 triliun.

Selain itu, implementasi TKDN pada proyek infrastruktur ketenagalistrikan yang mencakup pembangkit, transmisi, gardu induk, dan distribusi pada 2022, telah mencapai 48,51 persen atau setara Rp12,78 triliun.