Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menggandeng PT PLN (Persero) guna mencegah abrasi pantai dan banjir rob dengan merestorasi kawasan pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa, dalam acara Kick Off 'Strategi Menuju Pantura Lestari' di Rembang, Kamis, 16 Maret.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan, pihaknya akan terus mendukung semangat Gubernur Jateng dalam merehabilitasi lingkungan pesisir Pantura. Semangat Pemprov Jateng untuk memerangi iklim sejalan dengan upaya PLN dalam transisi energi demi mencapai Net Zero Emission (NZE).

"Kami melihat upaya Pemprov Jateng yang luar biasa. Dengan kepemimpinan Pak Ganjar, strategi restorasi lingkungan melalui penanaman mangrove, pembuatan tanggul sekaligus melibatkan peran aktif masyarakat mampu berjalan baik. Kami akan terus mendukung langkah ini yang sejalan dengan agenda transisi energi kami," ujar Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 17 Maret.

Darmawan menyebut, pihaknya akan melakukan restorasi wilayah mangrove melalui penanaman 100 ribu mangrove. Langkah ini guna memitigasi risiko banjir dan abrasi di wilayah sekitar Pantura Jawa, khususnya di Pasar Banggi Rembang yang terdampak dari perubahan iklim.

Tanaman mangrove menjadi salah satu penopang pemanasan dari perairan laut. Dalam kolaborasi ini, penanaman mangrove akan dilakukan di lahan seluas 10 hektar dan dibagi menjadi dua tahap, semester 1 dan 2. Sedangkan, bibit mangrove yang digunakan berasal dari pembibitan kelompok tani setempat.

Nantinya, kolaborasi PLN dan Pemprov Jateng ini akan dilanjutkan dengan penanaman mangrove di wilayah lainnya yang masih membutuhkan restorasi tanaman mangrove, yang mana direncanakan sekitar 437.860 batang mangrove dengan luas 100 hektar untuk wilayah Pantai Utara Jawa, pada tahun ini.

Selain penanaman mangrove, Darmawan menjelaskan, pihaknya akan menggunakan teknologi pengolahan sisa abu pembakaran batu bara di PLTU atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) menjadi beton sebagai bahan baku tetrapod. Tetrapod ini berfungsi sebagai tanggul sementara dalam menahan terjangan ombak.

"Kami menggunakan FABA ini menjadi tetrapod. Ternyata dengan menggunakan FABA ini, biaya produksi pembuatan tetrapod bisa ditekan hingga 50 persen. Sehingga, ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat mitigasi abrasi pantai di sepanjang pesisir Pantura," ungkap Darmawan

Tetrapod merupakan struktur peredam gelombang laut yang terbuat dari beton. Adapun beton yang digunakan terbuat dari FABA yang dihasilkan dari PLTU Tanjung Jati B dan PLTU Rembang. Darmawan mengatakan, untuk produk tetrapod yang dihasilkan ada dua jenis, yaitu berat 100 kg dan satu ton.

PLN pun memastikan penggunaan ini juga aman dan tidak akan mencemari lingkungan, karena kualitasnya sudah sesuai dengan standar nasional. "Selain bisa menghemat biaya produksi juga dapat turut serta menjaga lingkungan sekitar," jelas Darmawan.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut, kawasan Pantura merupakan salah satu jalur penting dalam menopang perekonomian nasional.

Namun, tantangan iklim seperti abrasi, penurunan permukaan tanah dan juga banjir pasang air laut menjadikan semangat memerangi tantangan iklim digaungkan dan sejalan dengan program Pantura Lestari.

"Untuk itu, secara konsisten Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) hadir mengakomodir solusi dari lintas lembaga dan akademisi untuk mengambil langkah konkret mengatasi fenomena banjir dan abrasi di jalur Pantura," imbuhnya.