JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan akan mengungkapkan hasil investigasi terhadap 69 pegawai yang berharta tak wajar pekan depan. Ia menyebut jika selama sepekan ini ini Irjen telah melakukan pendalaman dan pemanggilan terhadap semua pegawai yang masuk di dalam profil risiko tinggi dan risiko menengah.
"Jadi sampai minggu depan kita akan selesaikan seluruh investigasi tambahan terhadap semua pegawai yang masuk dalam profil risiko tinggi maupun menengah," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu 11 Maret.
Sri Mulyani juga kembali menegaskan jika data terkait 69 pegawai tersebut didapat setelah Kementerian Keuangan melakukan sejumlah identifikasi.
Ia menjelaskan jika pihaknya memiliki sistem untuk mendiagnosa
pegawainya memiliki profil risiko tinggi, sedang maupun rendah.
"Kita punya sistemnya, entah dari sisi kecocokan LHKPN atau LHA, kita lihat dari sisi tingkah laku, media sosial dan lain-lain," ujarnya singkat.
Dalam menginvestigasi pegawai berisiko tinggi dan sedang, lanjut Sri Mulyani, pihaknya menggunakan asas praduga tak bersalah namun tetap menggunakan asas kepatutan dan kepantasan.
"Walaupun uang itu halal, kalau dianggap tidak patut oleh masyarakat bertindak seperti itu, kami dari Kementerian Keuangan meminta seluruh jajaran Kemenkeu perhatikan asas kepatutan dan kepantasan," lanjutnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo mengungkap bahwa puluhan oknum ini paling banyak berasal dari dua eselon 1 yang strategis di lingkungan internal.
Informasi itu disampaikan saat menjawab pertanyaan wartawan soal kabar pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai yang mendominasi di perkara ini.
"Iya benar (paling banyak dari pajak dan Bea Cukai)," ucapnya.