Indeks Kepercayaan Industri Naik Jadi 52,32, Masuk Fase Ekspansif
Ilustrasi industri (Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) periode Februari 2023.

Kemenperin menyebut, IKI pada Februari 2023 tetap ekspansif dengan capaian 52,32 jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang hanya 51,54.

"IKI pada bulan Februari masih dalam fase ekspansif atau meningkat 0,78 dibandingkan dengan bulan Januari 2023," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Selasa, 28 Februari.

Peningkatan nilai IKI ditopang oleh peningkatan jumlah subsektor yang mengalami ekspansi. Terdapat 16 subsektor industri yang mengalami ekpansi dengan share 87,7 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.

Dari 16 subsektor tersebut, empat subsektor di antaranya mengalami perubahan fase dari kontraksi ke ekspansi. Keempat subsektor tersebut, di antaranya sektor Pencetakan dan Reproduksi Rekaman (KBLI 18), Karet, Barang dari Karet dan Plastik (KBLI 22), Barang Galian Bukan Logam (KBLI 23) dan Komputer, serta Barang Elektronik dan Optik (KBLI 26).

Secara umum, kata Febri, mayoritas perusahaan industri menjawab kondisi kegiatan usahanya stabil pada Februari 2023 dibanding bulan sebelumnya sebesar 47,1 persen dan yang menjawab meningkat 29 persen.

"Sedangkan, yang menjawab menurun sebesar 23,9 persen, mengalami penurunan sebesar dua persen dibanding Januari 2023," ujar dia.

Peningkatan nilai IKI bulan Februari 2023 terjadi pada seluruh variabel pembentuk IKI dan utamanya masih didominasi oleh pesanan domestik.

Variabel Pesanan Baru meningkat dari 51,14 menjadi 52,81, variabel Produksi meningkat dari 50,35 menjadi 51,37, dan variabel Persediaan Produk menurun dari 54,34 pada Januari 2023 menjadi 52,51 pada Februari 2023.

Kendati demikian, terdapat tujuh subsektor industri yang masih berada di level kontraksi pada Februari 2023. Ketujuh subsektor industri tersebut memiliki proporsi share terhadap PDB industri pengolahan non migas sebesar 12,3 persen.

Febri mengatakan, secara umum, pada Februari 2023 pelaku usaha memandang kondisi usaha selama enam bulan ke depan lebih optimis dibandingkan dengan pandangan kondisi usaha bulan lalu.

Mayoritas sebesar 64,3 persen pelaku usaha menyatakan optimis terhadap kondisi usaha industri selama enam bulan ke depan. Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 62,3 persen.

"Mayoritas responden yang menjawab optimis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya karena kebijakan pemerintah pusat yg lebih baik," jelas Febri.

Kemudian, seiring meningkatnya optimisme pelaku usaha, persentase pesimisme pelaku usaha mengalami penurunan dari 13,6 persen pada Januari 2023 menjadi 10,8 persen pada Februari 2023.

"Terakhir, sebanyak 24,9 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama enam bulan mendatang. Angka ini sedikit meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 24,1 persen," imbuh Febri.