JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) M Arifin memperkirakan, sektor otomotif akan terus bertumbuh pada tahun ini.
Hal tersebut disebabkan lantaran sektor ini memiliki level lndeks Kepercayaan Industri (IKI) yang cukup baik.
"Saya kira (sektor) otomotif ini sangat inovatif sekali untuk membantu memunculkan produk-produk baru, ini juga akan memberikan minat atau keinginan bagi konsumen untuk mencoba memiliki mobil baru dan ke depan akan tetap tumbuh," kata Arifin kepada awak media di Jakarta, Selasa, 31 Januari.
Menurut Arifin, Kemenperin akan selalu menjaga sektor otomotif menjadi pilar yang utama untuk bisa tetap dipertahankan. Sebab, sektor ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Di samping juga dia (sektor otomotif) mendatangkam devisa, juga penerapan tenaga kerjanya sangat banyak di sini," ujarnya.
Apalagi, kata Arifin, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah menyampaikan, pemerintah nantinya akan mengeluarkan aturan-aturan regulasi terkait kompensasi atau relaksasi dari penggunaan kendaraan listrik, sehingga lebih menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
"Itu pasti akan menggerakkan permintaan-permintaan terhadap otomotif ke depan dan setahun ini otomotif pasti tumbuh lebih baik lagi," pungkasnya.
Sekadar informasi, Kemenperin baru saja merilis laporan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Januari 2023. Kemenperin mencatat, IKI Januari 2023 mencapai 51,54 atau masih dalam fase meningkat 0,64 persen dibandingkan Desember 2022 yang hanya sebesar 50,90.
BACA JUGA:
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menyebut, IKI Januari 2023 yang tercatat sebesar 51,54, telah menunjukkan industri manufaktur Tanah Air masih berada di level ekspansif hingga awal tahun ini.
"Kami mencoba mencari subsektor mana saja di antara 23 subsektor itu yg ekspansif dan yang kontraksi. Kami pakai data Share PDB kuartal III-2022 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), bisa dikatakan angka IKI 51,54 ini naik karena performa 12 subsektor di sektor-sektor yang besar," ujar Febri.
Berdasarkan data share PDB kuartal III-2022, subsektor yang memiliki andil terhadap peningkatan IKI Januari 2023, yakni industri minuman dan industri otomotif. Sebab, keduanya memiliki share PDB yang cukup tinggi.