Kemenperin Ungkap Alasan Industri TPT Masih Terdampak Kontraksi
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif. (Foto: Dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) periode Januari 2023. Tercatat, angka IKI pada awal tahun ini mencapai 51,54 poin atau berada pada level ekspansif. Meski begitu, Kemenperin menyebut industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) masih terdampak kontraksi hingga saat ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Gedung Kemenperin, pada Selasa, 31 Januari.

"Perlu disampaikan konfirmasi bahwa industri tekstil dan pakaian jadi itu masih kontraksi, penyebabnya memang salah satunya adalah pesanan," kata Febri.

Selain itu, kata Febri, pasar penjualan untuk sektor tersebut pun masih terbilang sedikit, sehingga targetnya belum bisa tercapai.

"Market-nya juga masih belum, memang nilainya belum sampai 50," ujarnya.

Nantinya, kata Febri, Kemenperin akan terus memantau performa seluruh sektor industri melalui IKI, sehingga bisa mencapai level ekspansif.

"Kami sedang berupaya untuk coba menaikkan level mereka, sehingga statusnya itu bisa berubah semuanya menjadi ekspansif," tandasnya.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga kontan (ADHK) industri TPT sebesar Rp34,51 triliun pada kuartal I 2022, meningkat 12,45 persen yoy.

Lalu, pada kuartal II 2022, PDB ADHK industri ini dilaporkan kembali melejit jadi sebesar Rp35,17 triliun, meningkat 13,74 persen yoy.

Hingga pada kuartal III-2022, tumbuh positif 8,09 persen (year on year/yoy) pada kuartal III 2022 dan menyentuh angka Rp34,85 triliun.