Gelaran Pemilu 2024 Usai, Kemenperin Akui Industri Tekstil masih Lesu
Ilustrasi tekstil (foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024 sudah dilakukan pada 14 Februari. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis bahwa gelaran pemilu 2024 bisa mendongkrak kinerja industri tekstil.

Namun, Kemenperin mencatat, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) masih mengalami kontraksi hingga akhir Februari ini.

"Kami lihat, ya, untuk pemilu 2024 industri tekstil tampaknya memang tidak banyak menggunakan produk tekstil atau tekstil," ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di kantor Kemenperin, Jakarta, dikutip Jumat, 1 Maret.

Febri menilai, apabila momentum Pemilu 2024 jatuh pada Februari seharusnya produksi dari produk TPT tersebut meningkat di Desember 2023. Sebab, produksinya memang dilakukan pada bulan tersebut.

"Sebenarnya kalau misalnya Pemilu di Februari, harusnya kan produksinya itu naik di Desember (2023) karena produksinya dilakukan di Desember. Mungkin barangkali kemarin industri tekstil dan TPT itu menghabiskan stoknya juga," kata dia.

Di samping itu, kata Febri, pihaknya juga melihat penyebab dari kontraksinya industri tekstil dikarenakan menurunnya permintaan dari luar negeri.

"Dan kami tahu juga belanja pemerintah untuk produk tekstil ini, kan, tahun anggaran juga baru mulai dan kami berharap memang belanja produk tekstil dari belanja pemerintah, terutama di Maret dan April ke depan itu juga akan bisa meningkatkan permintaan atas produk tekstil," ungkapnya.

Lebih lanjut, Febri mengatakan, kini para pelaku usaha industri sedang menantikan hasil dari Pemilu 2024. Sebab, hal ini menjadi pertimbangan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan produksinya ke dep

"Mungkin juga para pelaku usaha industri masih melihat juga apakah mereka akan meningkatkan produksinya atau tidak sambil menunggu hasil Pemilu. Jadi, kami masih melihat beberapa subsektor itu setelah pemilu sudah mulai meningkatkan produksinya," pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui bahwa industri tekstil memang masih belum bangkit sepenuhnya, meski ada momentum Pemilu 2024.

"Industri tekstil sudah mulai membaik kok (walaupun masih) kontraksi," ujar Menperin Agus ditemui di kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis, 1 Februari.

Menperin Agus menilai, saat ini pelaku usaha industri memang masih menantikan hasil dari Pemilu 2024.

"Menurut pandangan dan pengalaman saya setiap ada siklus Pemilu biasanya pelaku-pelaku usaha itu wait and see serta menunggu. Optimisnya ditekan karena tidak berani, juga masih menunggu hasil Pilpres 2024 khususnya," kata dia.