Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) periode Januari 2023.

Kemenperin menyebut, IKI pada Januari 2023 mencapai 51,54 persen jika dibandingkan pada Desember 2022 yang hanya 50,07, terjadi peningkatan sebesar 0,64.

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin M Arifin, mengatakan, industri di sektor ILMATE menunjukkan peningkatan yang cukup positif.

"Berdasarkan IKI, industri binaan ILMATE merepresentasikan daya saing dan optimisme yang ekspansif. Peningkatan ini bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," kata Arifin kepada wartawan, Rabu, 1 Februari.

Peningkatan performa tersebut dapat dilihat dari sektor industri logam dasar. Nilai IKI di sektor ini terjadi peningkatan yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya proyek infrastruktur dan konstruksi.

Kemudian, didorong pula dengan adanya persediaan pasokan bijih logam sebagai bahan baku industri dan juga ekspor komoditas nikel dan aluminium.

Berikutnya, ada sektor industri barang logam bukan mesin dan peralatan menunjukkan peningkatan cukup baik dalam capaian IKI periode Januari 2023.

"Pesanan yang saat ini ada selalu tumbuh, baik itu domestik maupun di luar negeri. Hal ini juga didorong dari industri yang optimis dan berhasil bangkit dari COVID-19 dan kondisi produk industri di pasar yang masih stabil," jelas Arifin.

Lalu, industri permesinan dan perlengkapan juga meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini didorong optimisme pengusaha dengan pelonggaran aktivitas masyarakat, sehingga terjadi peningkatan produktivitas kerja.

Peningkatan industri ini meningkat didorong oleh industri pertambangan, kontruksi dan perkebunan, termasuk permintaan luar negeri.

Sektor industri peralatan listrik juga terjadi peningkatan lantaran pemesanan dalam negeri dan kebutuhan peralatan, bahkan awal Februari diperkirakan akan lebih meningkat lagi.

"Kendaraan bermotor juga sangat luar biasa tumbuhnya, saya kira ini merupakan respons dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui PPnBM, sehingga adanya kenaikan order dari konsumen, baik domestik maupun luar negeri," tutur Arifin.

"Itu juga nantinya akan mendorong pertumbuhan dari permintaan kendaraan ini," lanjutnya.

Sektor alat angkut juga termasuk meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun lalu, ini terjadi karena adanya pesanan baru dan adanya peningkatan volume persediaan produk.

Meski begitu, ada beberapa sektor industri yang masih mengalami kontraksi pada 2023, seperti sektor industri komputer dan barang elektronik, serta sektor industri jasa reparasi, mesin, dan peralatan.