Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dinilai serius dalam menawarkan diri masuk menjadi partner Inpex untuk mengelola Lapangan Migas Masela.

Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, saat ini keduanya masih proses B2B. Sekarang, sudah melewati nonbinding over sekarang sudah masuk dalam binding over.

"Jadi masih belum bisa dikatakan apakah fix atau tidak tapi progresnya masih terus berlangsung," ujar Tutuka dalam Energy Corner, Senin 27 Februari.

Tutuka melanjutkan, progres masuknya Pertamina ke Masela terbilang cukup lancar dan pemerintah juga antusias menunggu hasil kesepakatan antar kedua belah pihak. Dirinya juga yakin proses masuknya Pertamina bisa terjadi di tahun ini.

"Perkembangannya saya kira cukup bagus. Kami antusias untuk melihat perkembangan ini bisa diselesaikan tahun ini," lanjut Tutuka.

Sementara itu Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang ditemui belum lama ini mengatakan dalam waktu dekat ini Pertamina akan menyerahkan proposal.

"Insyaallah. Ini akan positif, targetnya seperti itu," ujar Nicke yang ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat 24 Februari.

Ia juga berharap proses ini dapat berjalan lancar sehingga proses masuk ke Masela bisa segera terlaksana dan dapat memperkuat ketahanan energi nasional.

"Semoga lancar karena sumber daya gas kita banyak dan harus digunakan sebaik mungkin untuk di dalam negeri," pungkas Nicke.

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa pada April mendatang Pertamina akan menyampaikan proposal untuk mengambil hak partisipasi sebesar 35 persen.

"Pertamina baru akan menyampaikan proposalnya di bulan April," ujar Dwi kepada media.

Asal tahu saja, Blok Masela memiliki potensi cadangan gas yang sangat besar, mencapai 10,73 triliun kaki kubik (Tcf).

Karena itu, Blok Masela sering disebut sebagai lapangan gas abadi.nPemerintah mengeklaim cadangan gas di Blok Masela tidak akan habis sampai 70 tahun ke depan.