Airlangga Panggil Sri Mulyani Cs untuk Rapat Pengendalian Inflasi Jelang Ramadan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) memberikan keterangan pers (Foto: Kanal digital Kemenko Perekonomian)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto hari ini menggelar rapat bersama terkait dengan upaya pengendalian inflasi jelang momentum Ramadan yang akan jatuh pada Maret mendatang.

Dalam kesempatan tersebut hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, serta perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri.

Dalam konferensi pers, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong upaya stabilisasi harga pangan demi menjaga inflasi tetap terkendali.

“Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan melaksanakan agenda strategis mencapai target inflasi 2023, terutama menghadapi hari besar keagamaan nasional, yaitu Ramadan serta Idulfitri,” ujarnya di Jakarta, Senin, 20 Februari.

Menurut Airlangga, kerja TPIP dan TPID terbukti efektif untuk meredam laju inflasi secara nasional. Hal tersebut tercermin dari realisasi pada sepanjang tahun lalu yang lebih rendah dari target awal pemerintah.

“Dalam high level meeting terkait pengendalian inflasi pusat, ini inflasi di tahun 2022 lebih rendah dari perkiraan, dimana tercatat secara year on year sebesar 5,51 persen dibandingkan dengan konsensus forecast sekitar 6,5 persen pascapenyesuaian BBM di September 2022 yang lalu,” tuturnya.

Untuk itu, dia mendorong kerja sama TPIP maupun TPID bersama dengan unsur terkait untuk dapat terus meraih target yang ditetapkan pada 2023.

“Beberapa hal yang dilakukan untuk mencapai target 3 persen plus minus 1 persen di tahun 2023 sesuai dengan APBN adalah memperkuat kebijakan dan menjaga stabilitas makro ekonomi, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.

“Kami juga tadi membahas terkait volatile food, utamanya di hari besar keagamaan dan secara khusus kita berbicara mengenai ketersedian beras dan target untuk mencapai inflasi volatile food 3-5 persen tahun ini,” sambung Airlangga.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal bulan ini melaporkan bahwa angka inflasi Januari 2023 adalah sebesar 5,28 Persen. Level tersebut lebih rendah dari Desember 2022 yang sebesar 5,51 persen.

Adapun, inflasi bulan lalu banyak dipengaruhi oleh perkembangan harga beras yang melonjak akibat berkurangnya cadangan di pasaran.