Bagikan:

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau NFA menggandeng TNI Angkatan Laut (AL) untuk mendistribusikan komoditas pangan.

Khususnya beras Bulog untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan penguatan mobilisasi dan distribusi pangan harus terus didorong salah satunya melalui kolaborasi lintas sektor. Menurut Arief, NFA tidak bisa berjalan sendiri.

Kata Arief, kerja sama dengan TNI AL dapat dimulai dengan pengiriman komoditas pangan pokok dan penting ke wilayah-wilayah yang membutuhkan untuk stabilisasi harga yang tinggi.

“Sinergi bersama TNI AL dalam penguatan pangan ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam HUT ke-77 TNI tahun lalu yang meminta agar TNI dan Polri kompak membantu dalam hal kemandirian pangan, mengingat hal ini demi masyarakat Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 16 Februari.

Karena itu, kata Arief, NFA siap sebagai kolaborator antar kementerian dan lembaga dalam mewujudkan kemandirian pangan sesuai arahan Presiden Jokowi.

Arief menuturkan, dukungan dan partisipasi TNI AL diyakini akan membantu meningkatkan keterjangkauan pangan khususnya di daerah atau pulau-pulau terluar.

Hal tersebut, sambung Arief, juga dapat berpengaruh pada pengentasan daerah rawan pangan dan gizi.

Mengingat, sebagai institusi besar negara, TNI AL memiliki jangkauan yang luas dan merata hingga ke pelosok.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, distribusi beras Bulog tidak berhasil meredam harga beras yang tinggi di pasaran. Hal tersebut diduga karena ada mafia yang melakukan penyelewengan.

Dugaan adanya mafia beras ini, kata Buwas sapaan akrab Budi Waseso terbukti dengan penangkapan 7 orang tersangka pengoplosan dan pengemasan ulang beras Bulog oleh Satgas Pangan Kepolisian Daerah Banten.

Sekadar informasi, penangkapan ketujuh orang tersebut merupakan buntut laporan Budi Waseso terkait dugaan keberadaan mafia beras.

“Apa yang saya sampaikan minggu lalu, terbukti hari ini. Kalau saya dalami ini merupakan kegiatan mafia,” katanya dalam konferensi pers di Polda Banten, Jawa Barat, Jumat, 10 Februari.

Buwas mengaku yakin keberadaan mafia beras ini akan didalami oleh pihak Kepolisian hingga ke akarnya.

“Jadi ini akan diurus kepolisian, pasti saya yakin diurus oleh kepolisian sampai sumbernya darimana. Di mana dimulainya terjadi pelanggaran pasti akan diusut. Kalau pemikiran saya, memang ini kalau soal pangan kita tidak boleh main-main,” tuturnya.