Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengungkap ada mafia beras yang sengaja mempermainkan harga, sehingga harga beras di pasaran masih mahal. Dia mengaku sudah memberikan informasi ini ke Satgas Pangan Polri untuk segera ditindaklanjuti.

"Tadi saya bilang, ada yang mafia emang iya, kayak apa mafianya? Nanti lah saya ceritakan sama Satgas Pangan, kalau saya buka di sini langsung kabur, langsung hilang, jadi jangan nanti mengelak," katanya di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat, 20 Januari.

Lebih lanjut, Buwas sapaan akrab Budi Waseso mengklaim memiliki alat bukti yang dapat menunjukkan keberadaan mafia beras.

"Semuanya udah jelas, saya udah buka tadi pertemuan kapan saya ada rekaman semuanya, apa-apa yang dibicarakan saya tahu," ucapnya.

Buwas mengatakan jika nanti ada temuan beras yang dikeluarkan Bulog untuk operasi pasar namun diserap kembali saat panen raya, maka hal ini ada permainan yang melibatkan supplier dan anggota internal Bulog.

"Kalau terjadi lagi ada temuan beras ini masuk lagi ke Bulog (saat penyerapan pada panen raya), nah itu supplier-nya dan anggota saya pasti bermain. Saya tidak inginkan itu, pelajaran sudah banyak di Bulog ini saya dapatkan," ucapnya.

Karena itu, Buwas menegaskan, dirinya tak segan-segan mengambil langkah pemecatan jika anak buahnya terbukti terlibat dengan mafia beras.

"Saya tahu permainan-permainan di Bulog, Bulog diintimidasi dan saya enggak ragu-ragu untuk memecat yang bersangkutan. Contoh di Sulsel, beras hilang, katanya dipinjamkan makanya saya nggak tunggu-tunggu pecat duluan aja," katanya.

Mantan perwira tinggi Polri itu menegaskan Bulog tak butuh orang-orang seperti itu yang tidak punya integritas dan komitmen dalam menjalankan tugas dari pemerintah.

"Jangan ikut main masalah perut kehidupan. Ini makanya saya bilang ke internal Bulog, ayo bangun komitmen ini. Kalau tidak bisa, mundur atau dipaksa mundur," ucapnya.