Bagikan:

JAKARTA - Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady optimistis kerja sama holding Rumah Sakit BUMN, Indonesia Healthcare Corporation (IHC) dengan Mayo Clinic, institusi kesehatan terbaik asal Amerika Serikat (AS), akan menjadikan pelayanan kesehatan di Indonesia makin berkualitas.

"Kerja sama yang sangat baik dan patut diapresiasi. Indonesia berhasil menggandeng institusi kesehatan bonafide, seperti Mayo Clinic," kata John melalui keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Selasa 7 Februari.

Peningkatan kualitas layanan kesehatan menjadi syarat agar masyarakat tidak lagi berobat ke luar negeri karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan. Afiliasi holding BUMN IHC, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Mayo Clinic pada akhir Januari 2023.

Menurut John, kerja sama itu sejalan dengan visi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memadukan rumah sakit di Indonesia yang memiliki potensi dan kelengkapan infrastruktur dengan rumah sakit bereputasi internasional di luar negeri.

"Saya berkeyakinan kualitas kesehatan itu nomor satu. Sebagai negara berpenduduk 280 juta jiwa, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi pengobatan. Sektor ini menjadi fondasi kokoh untuk membangun bidang kesehatan menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi," kata cucu konglomerat Mochtar Riady ini.

Ia juga mengatakan dalam jangka panjang diperlukan banyak langkah nyata pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan institusi pendidikan kesehatan di Indonesia.

"Kami berterima kasih, pemerintah sangat peduli pada peningkatan mutu kesehatan, ketersediaan sumber daya manusia di bidang kesehatan, dan institusi pendidikan tenaga kesehatan. Dari hulu ke hilir terus diperbaiki. Ini sangat baik. Kami di Lippo Group, mengelola SILO dan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH)," jelasnya.

Di sisi lain, tambah John, salah satu faktor krusial penyebab kualitas kesehatan Indonesia kalah dibandingkan negara ASEAN lainnya adalah rasio dokter spesialis yang rendah.

Berdasarkan standar WHO, rasio dokter spesialis dan jumlah penduduk idealnya 1:1.000, sedangkan di Indonesia hanya 0,46:1.000.

"Saya yakin kerja sama dengan dengan Mayo Clinic akan menjadi jump start untuk menyelesaikan persoalan mendesak dan krusial," tegas John.

Mayo Clinic dikenal sebagai pusat kesehatan akademis nirlaba asal AS, yang fokus menyediakan pelayanan, pendidikan, dan riset kesehatan.

Pusat kesehatan tersebut memiliki keunggulan dalam layanan spesialis diabetes dan endokrinologi, pulmonologi dan bedah paru, urologi, kardiologi dan operasi jantung, serta kanker dan neurologi.

Pada bagian lain, John juga mengusulkan kepada pemerintah untuk menyelenggarakan program penjaringan diaspora sektor kesehatan.

Saat ini, banyak warga negara Indonesia (WNI) berstatus sebagai profesional di bidang kesehatan baik perawat, dokter, maupun dokter spesialis, tinggal di luar negeri.

SILO, lanjutnya, sebagai salah satu jaringan rumah sakit terbesar di Indonesia juga terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan nasional dan menyediakan berbagai fasilitas dan beasiswa kepada para dokter untuk memperoleh keahlian dokter spesialis.