Siapkan Layanan Wisata Medis di Bali International Hospital, Pertamedika Gandeng Perusahaan Layanan Kesehatan Asal AS
Rencana pembangunan Bali International Hospital. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) sebagai Holding Rumah Sakit (RS) BUMN besama Mayo Clinic siap melayani wisata medis di Bali International Hospital (BIH). Sinergi ini adalah upaya Pertamedika IHC menghadirkan pelayanan kesehatan dengan standar internasional dengan balutan wisata medis.

Sekadar informasi, pembangunan Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, di Sanur, Bali merupakan inisiasi dari Kementerian BUMN untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dalam negeri dan luar negeri.

Senior Division Chair Education Mayo Clinic Nell Robinson berharap, nilai-nilai standar yang diterapkan di Mayo Clinic juga akan diterapkan di IHC. Khususnya di BIH.

"Semoga upaya yang kami lakukan ini dapat terlaksana dengan baik sejalan dengan proses pembangunan BIH," jelas Nell dalam keterangan resmi, Rabu, 26 Oktober.

Mayo Clinic merupakan perusahaan penyedia layanan kesehatan terbesar asal Amerika Serikat yang memiliki jaringan internasional di seluruh dunia, dengan pengalaman lebih dari 150 tahun. Pada tahap awal, Mayo Clinic bertindak sebagai consulting design pada proses pembangunan BIH.

Pada kunjungannya ke Bali, Nell juga meninjau langsung lokasi pembangunan BIH di Sanur. BIH akan memiliki beragam layanan unggulan yang dilengkapi teknologi canggih mulai dari Oncology, Cardiology, Neurology, Gastro Hepatology, Orthopedy, Obstetric Gynecology, Medical Check Up, dan layanan lain.

Direktur Operasi Pertamedika IHC Mira Dyah Wahyuni menambahkan, perencanaan BIH dilakukan dengan standar internasional, termasuk program Observership dimana nantinya Perusahaan bisa mengirimkan tenaga medisnya ke Mayo Clinic, untuk memiliki kompetensi global.

Kolaborasi ini diharapkan akan menjadi inovasi di bidang kesehatan nasional, dimana Pertamedika IHC akan melayani dengan standar internasional, termasuk dokter spesialis/subspesialis dan tenaga medis, teknologi, serta pengobatan yang belum ada di dalam negeri.

"Ini inovasi Pertamedika IHC dalam mencapai kedaulatan kesehatan nasional dan menjaga masyarakat Indonesia," kata Mira.