JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk akan melaksanakan penawaran umum perdana saham dengan melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham ke publik.
Direktur Keuangan PGEO Nelwin Aldriansyah memastikan, PGE akan membagikan 50 persen dividen dari laba kepada pemegang saham.
"Kita akan membagikan dividen sebesar 50 persen mulai tahun buku 2023," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta yang dikutip Kamis 2 Februari,
Nelwin menjelaskan, nantinya investor publik yang masuk IPO akan mendapatkan dividen dari tahun buku 2023 yang akan dibagikan di tahun 2024 dari sebanyak-banyaknya 50 persen.
Dikutip dari prospektus, Perseroan berencana mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50 persen dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan.
Diketahui PGE akan melaksanakan Masa Penawaran Awal pada tanggal 1 Februari 2023 hingga tanggal 9 Februari 2023.
PGE akan melepas sebanyak-banyaknya 10.350.000.000 (sepuluh miliar tiga ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp820-Rp945.
Nelwin juga menjelaskan, nantinya PGE akan menawarkan saham yang bisa menjangkau sampai ke luar negeri seperti Amerika dan Eropa.
"Kami akan menjangkau investor sampai USA dan Eropa, namun saham hanya dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI),” imbuh Nelwin.
Melalui rencana IPO, PGE menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp9,78 triliun.
BACA JUGA:
Alokasi hasil dana hasil pelaksanaan IPO akan digunakan oleh PGE untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) dan pembayaran sebagian fasilitas pinjaman.
Nelwin bilang, nantinya sekitar 16 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran utang dan 83 persen sisanya aka digunakan untuk mengembangkan potensi energi geothermal yang mencapai 600 megawatt (MW) di seluruh Indonesia.