Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memastikan perusahaan energi di bawah naungan PT Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi akan menyusul langkah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melantai di bursa.

Nicke mengatakan, IPO PT Pertamina Hulu Energi akan dilakukan di semester I tahun 2023.

"Iya IPO PHE di semester pertama tahun ini," ujar Nicke dalam paparanya pada konferensi pers di Jakarta, Jumat 24 Februari.

Nicke menambahkan pihaknya memamng berencana kembali melakukan IPO di subholding energi unuk mempercepat kemandirian energi nasional.

Apalagi, lanjutnya, Indonesia masih mengimpor minyak mentah dari luar negeri sehingga semakin membebani APBN. maka, peningkatan kapasitas minyak sangatlah diperlukan.

"(Indonesia) memelukan investasi yg besar dan komitmen itu kita wujudkan hari ini sebagian besar investasi kita arahkan ke upstream," lanjut Nicke.

Hadir dalam kesempatan yang sama Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan Kementerian BUMN juga terus mendorong perusahaan BUMN dan anak usaha yang besar untuk melakukan IPO.

Terkait rencana IPO PHE, Pahala bilang pihaknya masih harus mendiskusikan dengan pihak terkait seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Lebih lanjut, Pahala mengatakan jika IPO PHE saat ini masih terkendala batasan minimal saham sebesar 10 persen yang harus dilepas ke publik.

"Memang selama ini dengan batasan nilai kapitalisasi 10 persen ini masih perlu kita diskusikan. PHE dilihat dari kapitalisasinya kalau 1 pesen saja sudah di atas nilai tertinggi IPO," pungkas Pahala.