Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Mansury mengungkapkan, penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan terealisasi tahun ini.

“Insyaallah. Di tahun ini kita lagi proses untuk mendapatkan persetujuan dari para kreditur saat ini,” katanya kepada wartawa ditulis Jumat, 16 Juni.

Meski begitu, Palaha belum bisa mengungkapkan kapan tepatnya anak usaha Pertamina ini akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia mengaku mesih menunggu waktu yang tepat.

Menurut dia, waktu yang tepat merupakan hal yang cukup penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pahala pun memastikan bahwa tidak ada pembatalan IPO PHE tahun ini.

“Untuk PHE kita sampaikan sebelumnya, kita menunggu timing yang tepat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Pahala mengatakan rencananya PHE bakal melepas sekita 5 hingga 10 persen saham dalam IPO tersebut. Namun, Pahala tidak menjelaskan lebih detail mengenai target dana yang diperoleh dari aksi korporasiter tersebut.

“(Lepas saham) antara 5 sampai 10 persen. Kalau target (perolehan dana) liat market-nya,” jelasnya.

Di samping itu, Pahala juga mengungkapkan, dalam pelaksanaan IPO PHE tidak menggandeng investor jangkar atau anchor investor.

Lebih lanjut, Pahala mengatakan, struktur IPO untuk subholding hulu migas PT Pertamina (Persero) bakal berbeda dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang lebih awal melantai di BEI dengan menggaet sejumlah investor strategis.

“Tidak ada anchor-nya, strukturnya beda (dengan PGEO) ini betul-betul IPO,” tegasnya.