Bagikan:

JAKARTA - Rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Pupuk Kaltim dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tak kunjung teralisasi.

Padahal, awalnya target pencatatan saham kedua anak perusahaan BUMN tersebut dilakukan di tahun ini.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, Pupuk Kaltim hingga saat ini belum juga melaksanakan IPO karena akan melakukan reorganisasi terlebih dahulu.

“Nanti setelah itu baru dilihat apakah memang harus di-IPO-kan atau dikerjasamakan cari investor, bisa saja kan,” ujarnya wartawan ditulis Kamis, 19 Oktober.

Menurut Arya, pengembangan Pupuk Kaltim juga bisa dilakukan dengan beberapa opsi, tak hanya melalui IPO.

Salah satunya, kerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

“Bisa saja kita kerja sama misalnya dengan INA, atau kita lihat lebih luas IPO. Tapi ini setelah reorganisasi dulu, baru kita bisa tahu mengenai prosesnya,” kata Arya.

Sementara, sambung Arya, IPO PHE yang tak kunjung berjalan karena berkaitan dengan harga minyak dunia. Menurut Arya, kondisi pasar saat ini masih belum stabil

“PHE berhubungan dengan harga minyak dunia, situasi sekarang kita lihat masih belum stabil market-nya, nanti market stabil baru kita hitung lagi,” jelasnya.

Awalnya, rencana IPO PHE ini muncul bersamaan dengan IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Namun, PGE sendiri sudah mencatatakan sahamnya di 25 Februari 2023. Arya mengakui, kondisi PHE dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) cukup berbeda.

Lebih lanjut, Arya menjelaskan, perbedaan tersebut karena PGE mengelola bisnis terkait energi terbarukan yang memang pasarnya berkembang dengan baik, sementara PHE bergerak di sektor energi fossil.

“Jadi mengenai PHE kita masih tunggu, kan agak beda sama PGE. PGE memang energi terbarukan jadi cukup menarik, jangan heran dia bagus,” jelasnya.

Meskipun IPO PHE sudah dipastikan batal terlaksana tahun ini, Arya memastikan, PHE terus mempersiapkan untuk IPO.

“Tapi persiapan-persiapan teknis teman-teman PHE sudah kerjakan, tapi kita lihat dulu market-nya gimana,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, IP) atau penawaran saham perdana Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tidak dilakukan tahun ini.

Sekadar informasi, sebelumnya pencatatan saham perdana anak usaha PT Pertamina (Persero) itu di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan akan dilakukan tahun ini.

Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, keputusan penundaan IPO PHE setelah pihaknya melakukan penilaian atau reviu.

Menurut Tiko, saat ini bukan waktu yang tepat bagi PHE melantai di BEI.

“Kita kan kemarin lagi me-review PHE listing kan yah, jadi kita akan tunda listing-nya PHE, nanti sampai menunggu momentum di market,” ujar Tiko kapada wartawan, di Jakarta, Rabu, 26 Juli.