Konsumsi BBM Kembali Normal Pasca Pandemi, Menteri ESDM Minta KKKS Tingkatkan Produksi Minyak
Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan) (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk meningkatkan produksi minyak. Arifin menyampaikan, dinamika politik global masih belum ada kepastian dengan konflik Ukraina dan Rusia memiliki kecenderungan tensi yang meninggi.

"Pemberlakuan price CAP juga berpotensi menyebabkan berkurangnya pasokan minyak, gas dan energi lainnya, termasuk ketidakseimbangan pasokan pangan," ujar Arifn dalam sambutannya pada CEO Forum yang dikutip Sabtu 28 Januari.

Arfin melanjutkan, kondisi di Indonesia yang dialami adalah terjadinya gap pasokan pada energi minyak yang lebih rendah dibandingkan konsumsi.

“Saat ini konsumsi energi di Indonesia sudah cenderung normal, pasca pandemi. Kita berharap produksi minyak dan gas bisa diperhatikan dan ditingkatkan semaksimal mungkin, terutama dalam jangka pendek dan memiliki strategi jitu di jangka panjang. Dari produksi migas terlihat ada shortage setiap tahun sekitar 30 ribu barel per hari, shortage jika tidak diatasi akan menukik ke level yang sangat luar biasa”, kata Arifin.

Arifin menyampaikan bahwa Pemerintah telah melakukan upaya untuk mendorong konversi listrik pada sektor transportasi yang mengurangi konsumsi minyak. Namun konversi membutuhkan proses dan tidak bisa cepat karena mata rantai yang panjang. Harapannya KKKS yang saat ini beroperasi agar bisa mengoptimalkan produksinya.

“Pemerintah akan memberikan dukungan atas upaya peningkatan produksi migas. Kami siap memberikan dopping (insentif) untuk industri hulu migas agar dapat mengoptimalkan program yang telah ditetapkan untuk meningkatkan produksi migas nasional”, terang Arifin.

“Saya harap program bisa diikuti dan dimonitor dengan baik yang menghasilkan capaian sesuai harapan. Tahun 2023 bisa melakukan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu dan sebelumnya. Mari dibuka lembaran kerja yang baru yang bisa memberikan dampak perubahan dan efek yang positif untuk industri migas nasional”, pungkas Arifin.

Asal tahu saja, pada tahun 2023, SKK Migas menargetkan lifting minyak tahun 2023 sebesar 660 juta barel minyak per hari (MBOPD).

Angka ini tercatat menurun dari tahun sebelumnya yang ditargetkan sebesar 703 MBOPD. Adapun realisasi lifting migas tahun 2022 sebesar 612,13 atau mencapai 87,1 persen.