Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan realisasi lifting minyak tahun 2022 mencapai 612 MBOPD dan gas bumi sebesar 955 MBOEPD.

Realisasi lifting minyak bumi tercatat lebih rendah dari target 2022 sebesar 703 MBOEPD. Gas bumi juga tercatat lebih rendah dari target 2022 sebesar 1036 MBOEPD.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, upaya peningkatan produksi migas dilakukan antara lain melalui strategi optimalisasi produksi lapangan eksisting, transformasi resources to production, mempercepat chemical EOR, dan eksplorasi secara masif untuk penemuan besar serta memberikan kemudahan investasi dan insentif.

"Kami sudah mengumpulkan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk meningkatkan peralatannya, melakukan langkah-langkah yang lebih dengan metode yang paling mutakhir, kemudian melakukan tindakan preventif," ujar Arifin dalam konferensi pers di Gedung Kementerian ESDM, Senin, 30 Januari.

Kementerian ESDM menargetkan lifting minyak bumi 2023 sebesar 660 MBOEPD dan gas bumi sebesar 1100 MBOEPD.

Senentara porsi pemanfaatan gas untuk domestik tahun 2022 terealisasi sebesar 68 persen atau 3.686 BBTUD, paling besar dialokasikan untuk sektor industri sebesar 1.611 BBTUD dan pupuk mencapai 692 BBTUD.

Untuk program Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas), realisasi tambahan pembangunan jargas pada tahun 2022 sebanyak 72.640 sambungan rumah tangga (SR), dengan tambahan tersebut total jaringan gas yang telah terbangun sebesar 871.645 SR.

"Untuk pengembangan Jargas tahun 2023 didorong dengan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU)," imbuh Arifin.

Sementara untuk Program BBM Satu Harga pada tahun 2022 menjangkau 92 lokasi, sehingga sampai saat ini terdapat 423 lokasi.

Pada tahun 2023 ditargetkan untuk 89 lokasi BBM Satu Harga.