Banyak Masyarakat Beralih Gunakan Pertalite, Menteri ESDM Usulkan Tambah Kuota Hingga 5,45 Juta Kilo Liter
SPBU Pertamina. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan untuk menambah kuota BBM subsidi sebagai antisipasi untuk memastikan ketersediaan pasokan BBM sebagai akibat dari migrasi masyarakat pengguna Pertamax ke Pertalite.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan pihaknya akan menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite sebanyak 5,45 juta Kilo liter (kl) menjadi 28,50 juta kl.

Penambahan kuota ini salah satunya disebabkan oleh kenaikan harga pertamax sehingga menyebabkan banyak masyaraat melakukan migrasi ke penggunaan pertalite.

"Memperhatikan pemulihan ekonomi yang lebih cepat pasca pandemi yang telah meningkatkan konsumsi BBM serta adanya disparitas harga BBM menyebabkan peralihan penggunaan BBM di masyarakat ini berdampak pada kuota jenis BBM tertentu antara lain minyak tanah dan solar dan jenis BBM khusus penugasan Pertalite yang diprediksikan pada akhir tahun 2022 melebihi kuota yang telah ditetapkan APBN 2022," ujar Arifin dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII, Rabu 13 April.

Sementara itu untuk bahan bakar solar subsidi, Arifin berencana akan menambah kuota sebesar 2,29 juta kilo liter (kl) menjadi 17,39 juta kl, minyak tanah bertambah 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl, dan Pertalite bertambah 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di semua provinsi dan bahkan penyaluran sudah "over" kuota untuk memastikan ketersediaan di tengah masyarakat. Stok BBM secara nasional, ujar Nicke cukup untuk 22 hari ke depan.

"Stok aman ini fakta, Pertamina sudah langsung mengecek ke berbagai provinsi," ujar Nicke, 9 April yang lalu.