Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Karena itu, Erick pun meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir.

Pernyataan Erick Tohir tersebut sekaligus merespons kabar kelangkaan BBM jenis Pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa daerah.

"Kalau kita bicara kebutuhan BBM kan pemerintah sudah bilang sumbernya cukup dan tidak perlu ribut-ribut," katanya kepada wartawan, dikutip Senin, 4 April.

Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa pemerintah hadir dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Karena itu, pemerintah sudah menetapkan Pertalite sebagai jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) menggantikan Premium.

"Pemerintah hadir bagaimana Premium digantikan ke Pertalite," ujarnya.

Menurut Erick, jika dibandingkan dengan Premiun, BBM jenis Petalite jauh lebih bagus karena merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Sehingga, pemerintah pun mendorong peralihan penggunaan dari Premium ke Pertalite.

"Bagus Premium atau Pertalite? Pertalite, apalagi ini masuk kategori BBM hijau, sehingga yang namanya kerusakan udara atau polusi bisa dikurangi. Salah satu yang mahal dalam kehidupan kita adalah kesehatan. Kalau udaranya ini tidak baik, tentu tidak sehat," jelasnya.

Sekadar informasi, berdasarkan data Kementerian ESDM, kuota JBKP bensin RON 90 atau Pertalite pada tahun ini ditetapkan sebesar 23,05 juta kilo liter.

Sementara realidasi pengeluaran JBKP Pertalite hingga Februari 2022 adalah 4,258 juta kilo liter. Jumlah tersebut melebihi kuota bulan Februari secara year to date.