Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membantah kabar bahwa program bantuan pangan pemerintah menyebabkan harga beras di tingkat pedagang naik. Erick mengatakan bahwa program ini sudah lama dijalankan pemerintah.

Erick bilang program tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang memang membutuhkan dan masuk dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Program bansos itu berjalan sudah lama. Jadi saya juga bingung kenapa mesti diributin sekarang gitu, dan saya rasai untuk orang yang tidak perlu ya mungkin gampang bicara,” katanya saat meninjau harga beras Bulog di pusat perbelanjaan modern di kawasan Klender, Jakarta Timur, Senin, 12 Februari.

Erick pun mengaku tidak bisa menyetop program bantuan untuk masyarakat ini. Pasalnya, bantuan seperti ini dibutuhkan masyarakat.

“Tetapi kalau masyarakat yang di bawah yang memerlukan, masa kita setop program-program seperti ini,” ucapnya.

Lebih lanjut, Erick pun menyamakan kehadiran program bantuan pangan seperti subsidi energi yang di setiap tahunnya dianggarkan oleh Pemerintah. Kata dia, tujuan utama dari kesua program itu untuk meringankan beban ekonomi masyarakat.

Erick juga mengaku tidak pernah memberikan atau menyalurkan bantuan pangan atas nama dirinya pribadi atau Kementerian BUMN.

"Kita tidak pernah, saya pribadi tidak pernah melakukan bansos. Tetapi kalau intervensi pasar murah pada saat COVID pun kita melakukan dan tidak ada yang ribut. Jadi percayalah kebijakan ini memang diambil untuk melayani masyarakat yang tadi belum mampu,” tuturnya.