Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan kenaikan harga beras di dalam negeri. Dia bilang salah satunya karena harga pangan dunia juga sedang meningkat.

Erick mengatakan, kenaikan harga pangan ini juga memicu meroketnya harga beras di dalam negeri. Meski begitu, Erick bilang kondisi tersebut tidak hanya dialami Indonesia.

“Kalau harga beras melonjak itu di seluruh dunia, di seluruh dunia memang harga pangan sedang meningkat,” katanya saat meninjau harga beras Bulog di pusat perbelanjaan modern di kawasan Klender, Jakarta Timur, Senin, 12 Februari.

Menurut Erick, salah satu faktor yang mempengaruhi harga beras adalah kondisi geopolitik global yang tengah memanas.

Karena kondisi ini, sambung Erick, pemerintah mengambil langkah untuk melakukan stabilisasi harga dengan mengguyurkan stok beras operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasaran.

“Jadi memang dinamika ini terjadi. Tentu pemerintah mengantisipasinya tadi, kita membanjiri pasar lagi, tetapi tentu masyarakat yang memilih mau beli beras yang tipe apa, dari berbagai macam tentu kebutuhan masing-masing individu,” jelasnya.

Selain melakukan operasi pasar, Erick mengatakan pemerintah juga memberikan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram (kg) untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

“Itu kita terus jalankan, kalau di negara lain enggak ada. Bahkan pemerintah memberikan subsidi energi itu sampai Rp540 triliun untuk listrik dan BBM,” katanya.