Menilik Latar Belakang APEC sebagai Forum Kerja Sama Ekonomi di Kawasan Asia Pasifik: Tujuan dan Negara Anggota
Forum APEC di Papua New Guinea (Dok. Kominfo)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Asia Pacific Economic Corporation (APEC) adalah organisasi yang dibentuk oleh Australia dan negara-negara Asia Pasifik untuk membangun kerja sama di bidang ekonomi. Berikut informasi lengkap seputar latar belakang APEC beserta tujuan dibentuknya forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik.

Latar Belakang APEC

Menyadur laman resmi APEC, forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik dibentuk pada tahun 1989 di Canberra. Pendirian forum ini diprakarsai oleh Perdana Menteri Australia, Bob Hawke.

Beberapa hal yang melatarbelakangi berdirinya APEC yakni:

  • Situasi politik dan ekonomi dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya yang terjadi di Uni Soviet (sekarang Rusia) dan Eropa Timur.
  • Muncul kekhawatiran terhadap gagalnya perundingan putaran Eropa yang membahas masalah tananan perdagangan dunia. Jika perundingan gagal, dikhawatirkan bakal muncul sikap protektif dan lahirnya kelompok-kelompok regional yang tertutup.
  • Negara-negara Asia Pasifik perlu mengantisipasi globalisasi yang berdampak untuk membuat setiap negara saling bergantung.
  • Munculnya berbagai organisasi perdagangan regional seperti North Atlantic Free Trade Area (NAFTA) dan Free Trade Area of America (FTAA).
  • Meningkatkan perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik yang berorientasi pada pasar bebas.

Tujuan APEC

Dikutip VOI dari laman resmi Kementerian Luar Negeri,  tujuan utama APEC adalah mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan di Asia Pasifik.

Hal ini dilakukan dengan mendorong dan memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka di kawasan, serta meningkatkan perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka di kawasan.

Selain itu, berdirinya APEC juga bertujuan untuk meningkatkan kerja sama pengembangan kapasitas ekonomi anggota.

Oleh sebab itu, telah ditetapkan suatu target “the Bogor Goals’ sebagai hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bogor pada 1994. Kesepakatan tersebut berbunyi:

“...(negara dengan) ekonomi industrial mencapai tujuan perdagangan dan investasi yang bebas serta terbuka selambat-lambatnya pada 2010. Dan bagi (negara dengan) ekonomi berkembang selambat-lambatnya pada 2020."

Guna mencapai kepakatan yang dicapai dalam KTT APEC, kerja sama APEC didasarkan pada tiga pilar, antara lain:

  • Perdagangan dan Investasi yang lebih terbuk
  • Fasilitasi Perdagangan dan Investasi
  • Kerjasama Ekonomi dan Teknik (ECOTECH)

Anggota APEC

Pada masa awal pendiriannya, hanya ada 12 negara yang menjadi anggota APEC. Ke-12 anggota APEC tersebut adalah enam negara kaya di Asia Pasifik dan enam negara yang tergabung dalam Asosiation of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Seiring berjalannya waktu, anggota APEC semakin bertambah. Mengingat, APEC adalah forum ekonomi yang terbuka dan tidak membentuk suatu blok perdagangan yang tertutup.

Saat ini, terdapat 21 Ekonomi yang tergabung dalam APEC, yakni:

  1. Australia
  2. Brunei Darussalam
  3. Kanada
  4. Chile
  5. China
  6. Hong Kong
  7. Indonesia
  8. Jepang
  9. Korea Selatan
  10. Malaysia
  11. Meksiko
  12. Selandia Baru
  13. Filipina
  14. Peru
  15. Papua Niugini
  16. Russia
  17. Singapura
  18. Taiwan
  19. Thailand
  20. Amerika Serikat
  21. Vietnam

Kerja sama di APEC merupakan kerja sama non-politis, ditandai dengan keanggotaan Hong Kong dan Taiwan. Anggota APEC disebut “Ekonomi" mengingat setiap anggota saling berinteraksi sebagai entitas ekonomi, dan bukan sebagai negara.

APEC memiliki tiga pengamat (observer), yaitu ASEAN Secretariat, Pacific Economic Cooperation Council (PECC), dan Pacific Islands Forum (PIF) Secretariat.

Demikian informasi seputar latar belakang APEC yang menjadi wadah kerja sama di bidang ekonomi bagi negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Semoga bermanfaat!