JAKARTA - Nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan bisa menembus angka Rp1.347 triliun sepanjang 2024 ini. Adapun nilai tambah ekonomi kreatif pada triwulan I-2024 diestimasikan mencapai Rp749,58 triliun atau setara 55,65 persen dari target yang ingin dicapai.
Guna mencapai hal tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun menggelar program pendampingan bisnis di industri kreatif guna mendorong lapangan kerja berkualitas sekaligus meningkatkan nilai tambah perekonomian dalam negeri, sesuai Astacita Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengatakan, pendampingan bisnis ini diberikan bagi pelaku usaha industri kreatif di sektor fesyen, kerajinan dan furnitur, serta menyasar generasi muda yang dilakukan dalam ajang Creative Business Incubator (CBI).
Reni bilang, CBI merupakan salah satu program tahunan Kemenperin dalam mendorong pengembangan pelaku IKM fesyen dan kriya agar naik kelas, serta pada periode ini ada 30 peserta yang mengikuti pendampingan kelas usaha tersebut.
BACA JUGA:
"Semangat ini selaras dengan misi Astacita Bapak Presiden (Prabowo) saat pada misi nomor tiga, yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas serta mendorong kewirausahaan dan mengembangkan industri kreatif. Selain itu, misi nomor lima adalah melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," ujar Reni dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis, 14 November.
Dia mengungkapkan, bahwa untuk merealisasikan cita-cita tersebut perlu diiringi dengan semangat terus berbenah dan meningkatkan kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan industri saat ini.
"Sehingga, pelaku ekonomi kreatif bisa terus mengembangkan usahanya dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia," ucap dia.