JAKARTA - Presiden China Xi Jinping akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di AS pada pertengahan November 2023.
"Atas undangan Presiden AS Joe Biden, Presiden Xi Jinping akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk pertemuan bilateral China-AS dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-30 APEC," demikian pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri China dilansir ANTARA, Jumat, 10 November.
Menurut pernyataan tersebut, kedua presiden akan membicarakan soal isu-isu strategis, menyeluruh dan fundamental yang membentuk hubungan China-AS serta isu-isu utama mengenai perdamaian dan pembangunan dunia.
"Sedangkan pada KTT ke-30 APEC, kehadiran Presiden Xi Jinping mencerminkan betapa pentingnya China melihat kerja sama ekonomi di antara negara-negara Asia-Pasifik," demikian disebutkan dalam pernyataan itu.
Dengan bertambahnya faktor ketidakstabilan dan ketidakpastian dalam ekonomi dunia, ada harapan bagi negara-negara Asia-Pasifik untuk tetap menjadi mesin ekonomi yang memimpin pertumbuhan global.
"APEC adalah platform utama untuk kerja sama ekonomi di Asia-Pasifik. Presiden Xi Jinping akan menyampaikan pidato penting dalam pertemuan tersebut untuk menguraikan pandangan utama China mengenai upaya mempererat kerja sama Asia-Pasifik dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan global," kata pernyataan itu.
China juga berharap semua pihak akan mengingat apa yang yang menjadi kepentingan utama negara-negara Asia-Pasifik dapat bersatu, fokus pada kebutuhan mendesak di kawasan, mempererat solidaritas dan kerja sama, mencapai Visi APEC Putrajaya 2040 secara menyeluruh dan seimbang, serta bekerja untuk menghasilkan hal positif dalam pertemuan tersebut.
"Sehingga dapat memberikan dorongan pertumbuhan baru untuk kawasan Asia-Pasifik dan lebih luas lagi bagi dunia serta bersama-sama membangun komunitas Asia-Pasifik bagi masa depan bersama,".
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC rencananya akan berlangsung pada 16-17 November 2023 di San Francisco, AS.
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum kerja sama antara 21 entitas ekonomi di lingkar Samudera Pasifik yang berdiri pada 1989.
Anggota-anggota APEC adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong-China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Russia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam.
Kerja sama di APEC merupakan kerja sama non-politis, ditandai dengan keanggotaan Hong Kong dan Taiwan. Anggota APEC disebut "ekonomi" mengingat setiap anggota saling berinteraksi sebagai entitas ekonomi, dan bukan sebagai negara.
BACA JUGA:
APEC memiliki tiga pengamat (observer), yaitu : ASEAN Secretariat, Pacific Economic Cooperation Council (PECC) dan Pacific Islands Forum (PIF) Secretariat.
Tujuan utama APEC adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan di Asia Pasifik. Hal ini dilakukan dengan mendorong dan memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka di kawasan, serta meningkatkan kerja sama pengembangan kapasitas ekonomi anggota.
Tujuan utama APEC ini tertuang pada dokumen visi jangka panjang APEC Putrajaya Vision 2040, yang disepakati pada 2020. Visi ini menggantikan Bogor Goals yang telah menjadi visi jangka panjang APEC sejak tahun 1994.
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada 2040 adalah: "Our vision is an open, dynamic, resilient and peaceful Asia-Pacific community by 2040, for the prosperity of all our people and future generations".