YOGYAKARTA – Maskapai penerbangan Batik Air menjadi sorotan setelah putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep mengalami insiden tak mengenakkan ketika terbang dengan maskapai tersebut. Lantas, siapa pemilik Batik Air?
Diketahui, pada Senin, 14 Oktober 2022, Kaesang curhat soal nasib apes yang dialaminya ketika terbang dari Singapura ke Surabaya pada Minggu malam.
Kaesang yang menumpang pesawat Batik Air mengeluhkan pelayanan yang kurang prima dari maskapai tersebut. Bagaimana tidak, koper yang ia bawa, tidak sampai ke Bandara Juanda, tapi nyasar ke Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.
"Horeeee naik Batik Air ke Surabaya tapi koperku selamat sampai bandara Kualanamu. Terima kasih Batik Air," tulis @kaesangp, dikutip VOI Senin, 14 November.
Tak cukup sampai di situ, Kaesang kembali menyindir Batik Air gara-gara insiden koper nyasar. "Malam ini punya alasan gak mandi ke ibuk karena koperku diterbangin sama Batik Air ke Kualanamu. Terima kasih Batik Air," tulis Kaesang.
Setelah insiden tersebut, pihak Batik Air menyampaikan permohonan maaf kepada Kaesang.
"Menanggapi keluhan tentang bagasi yang tidak diterima di bandar udara tujuan dari salah satu tamu atas nama Pangarep, Kaesang dan perkembangan berita, bahwa Batik Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul,” kata Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Senin, 14 November.
Ramainya sorotan terhadap Batik Air membuat nama pemiliknya ikut terseret.
Lantas, Siapa Pemilik Batik Air?
Perlu diketahui, Batik Air adalah maspakai penerbangan swasta yang berbasis di Indonesia. Maskapai ini didirikan pada tahun 2013 dan merupakan anak perusahaan Lion Air Group.
Lion Air didirikan oleh Rusdi Kirana dan saudaranya, Kusnan Kirana pada 1999. Pada tahun 2000, Lion Air mengudara pertama kali dengan rute Jakarta-Pontianak.
Sebelum mendirikan Lion Air, Rusdi memulai kariernya sebagai salesman mesin ketik bermerek ‘Brother’. Kala itu, Rusdi baru pernghasilan 10 dollar AS per bulan. Sedangkan Kusnan tercatat pernah bekerja di bidang travel pada 1981.
Rusdi Kirana pernah membuat publik heboh pada 2013. Bagaimana tidak, ia meneken kontrak pembelian 234 pesawat Airbus senilai 24 milliar dolar AS. Penandatanganan kontrak disaksikan langsung oleh Presiden Prancis, Francois Holland.
Gebrakan yang sama juga pernah terjadi pada 2011. Kala itu, Rusdi memfinalisasi pembelian 230 pesawat Boeing 737 senilai 22,4 miliar dolar. Kontrak pembelian pesawat tersebut dilakukan di depan Presiden Barack Obama.
BACA JUGA:
Kendati berhasil membeli ratusan pesawat dari pabrikan, gaya hidup Rusdi amatlah sederhana.
Pada 2014, Rusdi memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Ia menemukan kendaraan politiknya, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di partai tersebut, Rusdi menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
Pada 2017, Rusdi menerima penghargaan Legion d’Honneur dari Presiden Prancis. Penghargaan tersebut diberikan kepada Rusdi sebagai tanda jasa karena telah menggerakkan roda ekonomi Prancis dengan melakukan pemesanan armada pesawat dengan jenis Airbus sejumlah 234 unit pada Maret 2013.
Rusdi dan Kusnan Kirana pernah masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2019 versi majalah ekonomi Forbes. Total harta kekayaan Rusdi saat itu mencapai 835 juta dolar AS atau senilai Rp13 triliun.
Demikian informasi seputar siapa pemilik Batik Air.