Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berencana menggelontorkan insentif dan stimulus kepada pelaku industri guna mengantisipasi dampak resesi global yang diprediksi terjadi pada 2023.

"Pemerintah akan membuat kebijakan-kebijakan, khususnya kebijakan insentif atau stimulus yang pernah kami lakukan di awal-awal COVID-19 hadir, yang pada dasarnya jauh lebih complicated (rumit) dari yang kami hadapi sekarang," kata dia dalam acara "Link and Match IKM Komponen Otomotif dengan Supplier APM" di Jakarta, Selasa 31 Oktober.

Menperin Agus menyebut insentif atau stimulus yang diberikan diharapkan dapat mendorong optimisme ekonomi di Indonesia.

"Market (pasar) domestik penting untuk kami ciptakan, kekuatan pasar domestik juga penting, itu menjadi modal kami," ujarnya.

Meski begitu, Menperin belum mengungkap insentif apa yang akan diberikan. Ia mengaku masih akan mempelajari dan mengkaji lantaran banyak faktor yang membuat industri kesulitan, mulai dari pasar global, hingga bahan baku industri.

Agus juga menambahkan sejauh ini belum menerima laporan terkait adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) dari pelaku industri yang terdampak krisis global.

Lebih lanjut, kata Agus, Kemenperin akan berupaya agar pelaku industri bisa tetap menjalankan usahanya tanpa harus melakukan pengurangan karyawan di tengah kondisi yang sulit.

"Kami belum dapat laporan dari pelaku industri soal PHK, tetapi kami terus melakukan pengawalan agar mereka tetap bisa beroperasi tanpa mengurangi karyawannya," tambahnya.

Diketahui, Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W Kamdani memprediksi sektor padat karya akan melakukan PHK karena permintaan pasar dari sektor tersebut turun tajam.

Akan tetapi, Shinta tidak memprediksi kapan gelombang PHK sektor padat karya tersebut terjadi. Ia yakin bahwa banyak perusahaan yang melakukan efisiensi di berbagai bidang demi mempertahankan kelangsungan hidup mereka.