Bagikan:

JAKARTA - BUMN Holding Pangan ID Food berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi Jawa Barat (Jabar) demi mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Salah satunya melalui skema pengembangan bisnis dan investasi pangan di Jawa Barat.

ID Food terus bersinergi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia untuk mengembangkan bisnis dan investasi di daerah tersebut.

Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha Holding Pangan ID Food, Febriyanto mengatakan, penguatan sektor pangan lokal Jawa Barat memiliki potensi pengembangan usaha bagi ID Food sebagai solusi antisipasi krisis pangan melalui investasi pangan.

Salah satu komoditas pangan yang akan dikembangkan yaitu gula.

Melalui skema revitalisasi Pabrik Gula Subang berkapasitas sekitar 4.000 TCD yang dikelola Anak Usaha PT PG Rajawali II.

"Pabrik gula ini akan membuka peluang pengembangan usaha tebu di Jawa Barat sekaligus solusi ketersediaan pangan gula memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Oktober.

Kata Febriyanto, perseroan juga akan perkuat lahan pertanian Sukamandi yang dikelola Anggota holding PT Sang Hyang Seri dengan total luas 3.156 hektare (ha).

Pengembangan tersebut melalui konsep pertanian industri berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, permodalan, organisasi dan manajemen modern.

Selain sektor pertanian, kata Febriyanto, ID Food Group turut memiliki skema pengembangan usaha di sektor Peternakan, yakni perunggasan yang terintegrasi dengan lini usaha hatchery, feedmill, dan hen house.

"Pengembangan usaha sektor ini ditargetkan mampu memenuhi permintaan daging ayam di wilayah Jawa Barat," ucapnya.

Menurut dia, BUMN holding pangan ID Food memiliki keunggulan yang dapat dilakukan kolaborasi untuk pengembangan usaha dan investasi pangan sebagai upaya penguatan ekosistem pangan di Jawa Barat di berbagai sektor, ada sektor pertanian, peternakan dan potensi lainnya terdapat juga potensi pengembangan usaha sektor Perikanan di wilayah Jawa Barat melalui optimalisasi pabrik pakan ikan dan udang.

"Potensi pengembangan usaha pangan ID Food memiliki keunggulan memperluas ekosistem pangan terintegrasi dengan menjaga keseimbangan hulu hilir pangan," kata Febriyanto.

Kata Febriyanto, di hulu ada pertanian, peternakan dan Perikanan melibatkan petani, peternak dan nelayan, di hilir ada perdagangan melibatkan UMKM dan pelaku usaha pangan.

Di samping itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada kegiatan WJIS 2022 menyampaikan, Jawa Barat merupakan salah satu daerah di Indonesia bahkan di dunia yang memiliki tanah sangat subur, ada sekitar 750.000 hektare tanah di Jawa Barat siap untuk dijadikan bisnis pangan.

"Tanah paling subur salah satunya di Jawa Barat, tanah subur menyebabkan bisnis pangan menjadi bisnis yang mudah dan sangat dibutuhkan," katanya.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan, Provinsi Jawa Barat hingga saat ini masih menjadi primadona bagi para investor, seiring dengan data realisasi investasi hingga semester I 2022, yang mendapati Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi se-Nasional senilai Rp83,5 triliun atau meningkat sebesar 15,24 persen (yoy).