Bagikan:

JAKARTA - Holding BUMN Pangan ID FOOD menjalin kerja sama bisnis dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) Elite Agro LLC. Melalui kerja sama ini, keduanya sepakat memperluas ekosistem pangan hingga ke tingkat global melalui sektor agribisnis.

Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury menyambut baik langkah BUMN pangan ID FOOD dalam memperluas kerja sama dengan negara anggota G20 di sektor pangan. Kata Pahala, ini merupakan upaya perusahaan pelat merah mengantisipasi krisis pangan.

"Ini merupakan wujud kolaborasi BUMN dengan negara G20 sebagai dukungan BUMN antisipasi krisis pangan melalui ekosistem pangan terintegrasi," kata Pahala dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Selasa, 1 November.

Sementara itu, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan menambahkan bahwa skema kerja sama antara ID FOOD dengan Elite Agro LLC di antaranya melalui pengelolaan dan optimalisasi lahan pertanian milik ID FOOD Group yang berlokasi di pulau Jawa untuk dilakukan pengembangan agribisnis.

"Jadi terdapat lahan pertanian sekitar 500 hektare yang dikelola ID FOOD Group di wilayah Jawa Barat untuk kami optimalkan pengembangan sektor agribisnis, kerja sama dengan Elite Agro LLC," jelas Frans.

Frans mengatakan kesepakatan ini juga mencakup kerja sama teknologi untuk on farm dan off farm, peningkatan peran sebagai offtaker, serta investasi dan modal kerja untuk peningkatan produksi tanaman pangan termasuk proses pasca panennya dan pengembangan pasar ekspor.

"Sebagai komitmen kami dalam memperluas kolaborasi untuk memperkuat ekosistem pangan, kami akan terus membuka peluang kerja sama dengan negara anggota G20 lainnya sebagai dukungan kami dalam mengantisipasi krisis pangan global," pungkasnya.

Sebelumnya, Frans mengatakan mendukung negara G20 untuk antisipasi krisis pangan, skema tersebut di antaranya melalui penguatan teknologi pangan, pertukaran teknologi melalui transfer pengetahuan antar negara G20, kerja sama penelitian dalam rangka pengembangan usaha sektor hulu dan hilir pangan, pemanfaatan Representative Office (RO) di negara-negara G20, hingga peningkatan kerja sama sektor perdagangan dengan anggota G20.