Bagikan:

JAKARTA - BUMN Holding pangan ID FOOD turut menghadiri penyelenggaraan forum Business 20 (B20) Indonesia 2022.

Pada momentum B20, ID FOOD lakukan pertemuan bisnis dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) di Bali, 11-12 November 2022 untuk perluas potensi kerja sama sektor pangan, khususnya pertanian seperti padi, hingga buah-buahan.

“Terdapat potensi perluasan kerja sama sektor pangan dengan UEA, selain rencana investasi untuk revitalisasi Rice Milling Unit (RMU) yang dikelola ID FOOD Group, pada pertemuan bisnis ini juga dilakukan pembahasan potensi kerja sama lainnya guna peningkatan sektor perdagangan pangan diantaranya palm fruit, dan Indonesia tropical fruit, kolaborasi pelaku usaha pangan dan private sector lokal Indonesia,” ujar Frans Marganda Tambunan, Direktur Utama Holding pangan ID FOOD.

Seperti diketahui, lanjut Frans, Indonesia kaya akan produksi buah tropis nusantara yang memiliki nilai tambah dan kompetitif untuk pasar domestik dan internasional, sehingga ID FOOD dukung pemerintah Indonesia terhadap potensi peluang perdagangan tingkat global untuk komoditas buah-buahan. Sementara itu UEA merupakan eksportir kurma terbesar dunia, dan minat konsumsi kurma di Indonesia cukup banyak sehingga menurutnya terdapat peluang peningkatan perdagangan pangan yang dapat dikerjasamakan dengan perusahaan terkait di UEA maupun pelaku usaha pangan di Indonesia.

“Kami terus perluas sinergi untuk potensi peningkatan perdagangan pangan, termasuk kolaborasi dengan Kadin Indonesia, sebagai wujud sinergi antara pemerintah, BUMN pangan dengan pelaku usaha,” papar Frans.

Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha Holding Pangan ID FOOD, Febriyanto menambahkan melalui momentum B20 ini, dapat berpeluang perluas komunitas bisnis internasional bagi ID FOOD, sehingga berpeluang juga dalam mendapatkan kepercayaan dari komunitas global untuk kerja sama bisnis dengan ID FOOD.

Selain itu, Ketua Umum Kadin Indonesia M. Arsjad Rasjid mengatakan bahwa penyelenggaraan B20 Indonesia kali ini tidak hanya membahas rekomendasi, melainkan terkait warisan dan aksi juga.

Menurutnya, agenda B20 Indonesia sejalan dengan G20 sehingga dapat dikatakan bentuk gotong royong antara pemerintah dengan pelaku usaha.