Indonesia Inisiasi Kebijakan G20 untuk Atasi Kerawanan Pangan Global
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Kepresidenan Indonesia dalam G20 kembali menginisiasi kesepakatan global untuk mengatasi kerawanan pangan dan malnutrisi yang kian mengancam.

Demikian kesimpulan pertemuan Joint Finance and Agriculture Deputies Meeting (JFADM) yang Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, pada awal pekan ini. JFADM pertama ini dihadiri oleh anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional secara virtual.

Sekjen Kementan Kasdi Subagyono mengatakan merupakan tanggung jawab kita bersama untuk membuktikan bahwa G20 tetap menjaga semangat multilateralisme, mewujudkannya sebagai forum yang efektif dalam menjawab tantangan global.

“Kita harus bisa mengatasi kerawanan pangan, dan menegaskan kembali dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan yang terbuka, transparan, inklusif, dapat diprediksi, dan nondiskriminatif,” ujarnya dalam keterangan pers hari ini, Selasa, 4 Oktober.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro Wempi Saputra menyatakan pertemuan ini dan pertemuan Menteri Keuangan dan Pertanian G20 pekan depan akan cukup menentukan bagi G20 dalam membangun ketahanan pangan.

“Kami secara khusus juga menyoroti soal ketersediaan pupuk bagi petani,” tuturnya.

Senada, Wakil Menteri Pertanian Arab Saudi Suliman al-Khateeb menyebut jika pihaknya ingin menekankan perlunya mengembangkan mekanisme tata kelola jangka panjang.

“Hal ini penting dalam upaya pengembangan sistem pangan berkelanjutan yang tangguh dan dapat mengantarkan ke arah kondisi ketahanan pangan dan nutrisi," kata dia.

Secara garis besar, anggota G20 dan mitra menyampaikan dukungan yang kuat kepada Indonesia untuk membawa inisiatif ini ke tingkat pertemuan yang lebih tinggi.

Beberapa negara juga mendorong agar concept note yang disusun dapat menggambarkan tantangan dan solusi yang lebih komprehensif yang dibangun di atas aliansi global dan solidaritas yang tinggi, tanpa menduplikasi strategi dan upaya yang sudah ada dan dibangun sejauh ini.

Hasil pertemuan JFADM pertama ini akan menjadi masukan untuk Pertemuan Gabungan Menteri Keuangan dan Pertanian G20/ Joint Finance and Agriculture Ministers’s Meeting (JFAMM) yang pertama pada FMCBG ke-4 yang akan diselenggarakan bersamaan dengan rangkaian dengan Pertemuan Tahunan IMF – World Bank Group di Washington D.C. yang akan dilaksanakan pada pertengahan Oktober 2022.

G20 dan organisasi internasional berkomitmen dan akan terus menyerukan aksi global untuk memastikan keterjangkauan pangan untuk semua dan mengatasi kerawanan yang ada dengan kolaborasi global termasuk melalui bauran kebijakan fiskal dan sektoral.