Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan pihaknya mengalokasikan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sebesar Rp110 miliar untuk menekan laju inflasi di Jawa Barat.

Adapun penyisihan anggaran tersebut sebagai pemenuhan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pada awal September lalu.

Lebih lanjut, Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menjelaskan, anggaran tersebut digunakan Pemprov untuk membiayai transportasi distribusi bahan pangan.

Tujuannya agar harga bahan pangan yang didatangkan dari wilayah lain tidak mengalami kenaikan signifikan.

"Kalau di Jabar sekitar Rp110 miliar-an. Itu ada yang buat biayain tranportasi komoditi, biar kalau impor ikan atau telur itu gak mahal, kita bayarin ongkosnya supaya harga ke pasar jadi lebih murah," katanya kepada wartawan dikutip Selasa, 4 Oktober.

Tak hanya menyubsidi ongkos distribusi pangan, kata Emil, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat miskin yang tidak mendapat jatah dari program pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Langkah tersebut sebagai upaya agar bantuan yang diterima masyarakat lebih luas pemanfaatannya.

"(Data penerima BLT) dipisahkan, jadi tidak ada redundant dengan pemerintah pusat, antara dana pusat ke daerah," jelasnya.

Besaran BLT yang diberikan sekitar Rp600.000 per penerima manfaat. Kata Emil, bantuan diberikan kepada nelayan, petani dan masyarakat yang belum mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah.

"Kalau saya (Pemprov Jabar) mengisi yang belum-belumnya, nelayan, petani dan lain-lain," tuturnya.