Ridwan Kamil: Bangun Bekasi Hanya Andalkan APBD Tidak akan Pernah Cukup
Rapat Paripurna Hari Jadi ke-72 Kabupaten Bekasi di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Bekasi (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Bagikan:

BEKASI - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan membangun Kabupaten Bekasi dengan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat saja tidak akan pernah cukup.

"Jangan beranggapan membangun Kabupaten Bekasi hanya fokus pada APBD yang Rp6 triliun itu, seumur-umur tidak akan pernah cukup," kata Ridwan Kamil dalam sambutan pada Sidang Paripurna Hari Jadi ke-72 Kabupaten Bekasi di gedung DPRD Kabupaten Bekasi, Senin, 15 Agustus.

Dia berpesan kepada jajaran eksekutif dan legislatif Kabupaten Bekasi untuk dapat mengejar anggaran yang telah dialokasikan baik oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.

Menurut pria yang akrab disapa RK itu, APBD pemerintah daerah hanya sanggup mengurus sektor ekonomi hingga 20 persen namun di sisi lain banyak potensi anggaran yang dapat dikejar untuk membangun Kabupaten Bekasi.

"Teori ekonomi sederhana, yang namanya APBD hanya sanggup mengurus ekonomi 17 sampai 20 persen. Maka pintu kedua harus dikejar, mengejar APBD provinsi, caranya harus rajin-rajin berkomunikasi. Insya Allah kalau Pak Dani di sini maka dukungan APBD Provinsi harusnya bisa lebih lancar," ucapnya.

Kang Emil mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi harus mempunyai tim lobi untuk APBN. "Di republik ini rezeki harus dijemput tidak bisa ditunggu, manfaatkan badan pengumum Jawa Barat di Jakarta," katanya.

Selain memanfaatkan anggaran pusat dan provinsi, Pemerintah Kabupaten Bekasi sambung Kang Emil, dapat mengoptimalkan dana tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).

"Ada 7.600 industri, kalau kompak itu CSR dua sampai tiga persen dari pendapatan, membangun Kabupaten Bekasi tidak harus dari APBD," ujar dia.

Ridwan Kamil meminta pemerintah daerah membuat Forum CSR Kabupaten Bekasi agar ribuan perusahaan di wilayah itu bisa bergabung di forum itu guna mengisi kekurangan anggaran pembangunan.

"Tapi CSR itu rumusnya satu, kalau tidak diminta tidak ada dikasih, maka bikinlah forum CSR Kabupaten Bekasi, 7.000-an itu bergabung di situ, yang bagus kasih penghargaan yang kurang bagus tolong ditegur dan sebagainya. Itu akan mengisi kekurangan-kekurangan Kabupaten Bekasi," kata dia.