JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Hafisz Tohir mengharapkan kehadiran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dapat memajukan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Tanah Air.
"Inovasi kehadiran QRIS diharapkan mampu memajukan UMKM khususnya dalam persaingan global saat ini," kata Anggota Komisi XI DPR RI Hafisz Tohir dalam keterangannya dikutip Antara, Senin 26 September.
Dia mengatakan kehadiran sistem pembayaran melalui QRIS merupakan sebuah inovasi digital untuk sistem pembayaran nasional.
Sistem pembayaran menurut dia terus berevolusi dengan tiga unsur penggerak yaitu inovasi teknologi, model bisnis, tradisi masyarakat dan kebijakan otoritas.
"Satu dekade terakhir, terjadi gelombang digitalisasi kehidupan yang mengubah secara drastis perilaku masyarakat, kehadiran uang elektronik berbasis chip maupun server based mengubah pola pembayaran yang menuntut serba mobile, cepat serta aman melalui platform web, mobile, USSD dan SIM Toolkit (STK)," ucapnya.
BACA JUGA:
Kemudian, lanjut dia dalam Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025, terjadi inovasi layanan pembayaran digital berbasis "QR Code". Bank Indonesia pun katanya melihat manfaat untuk mendorong efisiensi ekonomi, mempercepat keuangan inklusif dan memajukan UMKM.
Pada Agustus lalu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan saat ini lebih dari 22 juta UMKM sudah terdigitalisasi melalui penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan akan terus bertambah dari tahun ke tahun.
"QRIS digunakan di seluruh Tanah Air, termasuk di pondok pesantren dan paling banyak UMKM," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam The 6th Annual Islamic Finance Conference.
Maka dari itu, QRIS sangat penting bagi UMKM termasuk bagi pondok pesantren. Sehingga, perluasan-nya pun perlu terus dilakukan khususnya sebagai bagian dari digitalisasi sistem pembayaran yang dilakukan BI.