JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier menargetkan, penambahan 5 juta kompor lstrik atau induksi setiap tahun dimulai 2023.
Berdasarkan rencana yang ia terima dari PLN dan kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan ada penggantian unit kompor gas dengan kompor induks sebanyak 15,3 juta unit yakni 300 unit pada tahun 2022, dan masing-masing 5 juta unit pada tahun 2023, 2024 dan tahun 2025.
"Tahun 2022 sudah uji coba di 3 lokasi yaitu Solo, Denpasar dan Sumatera. Kemmpuan nasional bisa 300.000 unit pada tahun ini," ujar Taufik melalui keterangan tertulisnya, Kamis 22 September.
Ia menambahkan, jika nanti pihaknya menerima kepastian mengenai spesifikasi dan jenis kompor induksi, beberapa perusahaan penyedia kompor induksi sudah bersedia unuk memproduksi 5 juta unit kompor dan menambah investasi khusus kompor induksi.
"Secara teknis industrinya sudah siap, tinggal tungggu kepastian spek dan juga sisi daya dua tungku apakah 2 kali 1.200 watt atau 1000-1.200 watt," imbuhnya.
Taufiek mengatakan, terdapat beberapa perusahaan yang sudah menyatakan kesiapannya untuk memproduksi kompor induksi.
Mereka adalah PT Rinnai Indonesia, PT Star Cosmos, PT Sanken Argadwija, PT Kencana Gemilang, PT Teka P&T International, dan PT Winn Appliance.
Sebelumnya, pemerintah berencana membagikan paket kompor listrik untuk rumah tangga.
Wacana yang akan direalisasikan tahun ini menjadi bagian dari program konversi kompor yang menggunakan elpiji 3 kilogram ke listrik.
Paket kompor listrik yang diberikan oleh pemerintah senilai Rp1,8 juta akan dibagikan kepada 300.000 orang secara gratis.
BACA JUGA:
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana.
Rida mengatakan, paket kompor listrik tersebut terdiri dari satu alat masak, dan satu miniature circuit breaker (MCB).
Kapasitas listrik masyarakat juga dinaikkan agar bisa menggunakan kompor listrik tersebut.