JAKARTA – Gelagat pemerintah untuk melakukan penyesuaian (baca: menaikkan) harga bahan bakar minyak alias BBM kian menguat. Indikasi ini tercermin dari beberapa sinyal.
Pertama, DPR belum menerima pengajuan pemerintah soal rencana penambahan anggaran subsidi terbaru. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani ketika menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pekan lalu.
"Sampai saat ini belum ada usulan dari pemerintah untuk menaikkan harga BBM," ujarnya usai Sidang Tahunan MPR pada 16 Agustus.
Kedua, stok BBM bersubsidi kian menipis dan diperkirakan hanya mampu bertahan paling lama dua bulan dari sekarang. Padahal, apabila pemerintah ingin mengajukan penambahan anggaran, seperti saat usulan peningkatan subsidi 2022 dari Rp158 triliun menjadi Rp502 triliun, dibutuhkan proses yang cukup panjang.
“Kalau ikuti tren yang ada sekarang, pertalite habis di akhir September dan solar habis di Oktober,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada Kamis, 26 Agustus.
Ketiga, pemerintah terus mendorong narasi penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran. Pasalnya, kebijakan subsidi pada instrument barang dianggap banyak yang tidak efektif lantaran turut dinikmati oleh kalangan masyarakat mampu.
BACA JUGA:
Mengacu pada data yang dibagikan oleh Menkeu, tercatat bahwa sekitar Rp127 triliun dari Rp143 triliun nilai subsidi solar diterima oleh dunia usaha dan empat lapis masyarakat kaya teratas.
Sementara untuk pertalite, Rp80 triliun dari total subsidi Rp93 triliun dinikmati oleh 30 persen orang berstatus kaya di Indonesia.
Terbaru, redaksi berhasil menghimpun informasi jika hari ini para menteri bidang ekonomi diketahui tengah melakukan rapat bersama guna membahas perkembangan anggaran subsidi yang disediakan oleh negara.
Secara kebetulan, agenda pertemuan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan dengan awak media yang sedianya dilakukan pada petang ini terpaksa ditunda hanya 1,5 jam sebelum acara dimulai.
Lantas, akankah Jumat, 26 Agustus menjadi hari keramat pengumuman penyesuaian (baca: naik) harga BBM?