Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut tak akan ada lagi 'Jumat Keramat' di masa kepemimpinannya. Dia ingin setiap hari menjadi hari keramat bagi para pelaku tindak kejahatan korupsi.

Jumat Keramat adalah tagline KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Banyak kasus besar, hingga pengumuman penting soal pelaku korupsi yang disampaikan KPK di hari itu.

“Mungkin sekarang tidak ada lagi yang mendengar pengumuman tersangka hari Jumat. Enggak ada lagi. Kenapa? Karena kami membangun bahwa Jumat Keramat tidak ada, yang ada setiap hari itu keramat,” kata Firli saat mengunjungi Lapas Sukamiskin di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 31 Maret.

Dia juga menyebut, hal ini juga dilakukannya untuk menghindari kesan KPK tengah menarget seseorang. “Pokoknya hari Jumat harus ada pengumuman tersangka, kami tidak. Saya katakan tidak,” tegasnya.

Lebih lanjut, Firli mengatakan, tiap pengumuman tersangka haruslah dilakukan setelah alat bukti yang dikumpulkan oleh penyidik sudah cukup.

“Dengan itu kita berharap ada terangnya perkara pidana korupsi. Setelah terang, ketemu dan ada orangnya, baru kita umumkan,” ungkap mantan Deputi Penindakan KPK tersebut.

KPK, sambung Firli, tak ingin lagi mengumumkan ada pihak yang terlibat korupsi namun prosesnya lama dalam pengusutan kasusnya. “Kalau seserang kita umumkan sebagai tersangka korupsi, setidaknya anak, istri, orang tua, handai tolan, keponakan itu juga ikut terpenjara, ikut menerima hukuman,” jelasnya. 

“Itu kita tidak ingin,” demikian Firli.