Bagikan:

JAKARTA – Lonjakan inflasi di dalam negeri sepertinya sudah tidak bisa dihindari lagi. Indikasi terbaru datang dari otoritas moneter Bank Indonesia (BI) yang menyebut jika proyeksi tahun ini berada di atas semua target yang telah disusun sebelumnya.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan inflasi inti bisa melesat hingga melewati 4 persen. Padahal, inflasi inti merupakan salah satu acuan utama bank sentral dalam penetapan suku bunga acuan karena merefleksikan permintaan dari masyarakat.

“Kami memperkirakan inflasi inti tahun 2022 bisa mencapai 4,15 persen,” ujarnya ketika menjawab pertanyaan wartawan pada Selasa, 23 Agustus.

Dalam catatan VOI, target inflasi inti Bank Indonesia diketahui sebesar 2,99 persen. Informasi itu disampaikan Perry saat menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis data Juli 2022 dengan inflasi inti 2,86 persen dan inflasi berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 4,94 persen.

Hal itu pula yang ditengarai menjadi patokan BI dalam mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 3,50 persen pada bulan lalu karena target inflasi inti belum tercapai.

Lebih lanjut, untuk inflasi IHK sendiri otoritas moneter membidik besaran sebesar sekitar 4,9 persen pada 2022. Akan tetapi dengan situasi terkini, BI mulai realistis bahwa besaran ini juga akan terlampaui.

“Dengan perkembangan itu (inflasi inti), maka inflasi IHK bisa 5,24 persen. Tentu kedepannya kami akan memperbaharui perkiraan-perkiraan ini sejalan dengan kebijakan yang akan ditempuh oleh pemerintah,” tegas Perry.