Pencapaian Jelang HUT ke-77 RI, Moeldoko: Indonesia Mampu Catatkan Pertumbuhan Ekonomi 5,44 Persen
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko. (Foto: Dok. KSP)

Bagikan:

JAKARTA - Salah satu pencapaian besar yang patut direfleksikan dalam peringatan kemerdekaan ke-77 RI adalah keberhasilan Indonesia dalam membajak krisis yang terjadi akibat pandemi COVID-19 dan kontestasi geopolitik.

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengatakan bahwa masyarakat harus optimis dengan segala pencapaian yang diraih oleh Indonesia di tengah situasi ketidakpastian global.

"Tahun lalu di momen peringatan kemerdekaan yang ke-76, Presiden menyerukan agar kita membajak krisis. Satu tahun kemudian kita berhasil membuktikannya. Saat banyak negara tidak mampu mengendalikan inflasi dan daya beli, Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,44 persen," kata Moeldoko, dalam keterangannya, Senin 15 Agustus.

Selain itu, imbuh Moeldoko, di tengah pandemi dan gempuran krisis global, kinerja ekspor Indonesia juga terus mencatatkan peningkatan. Ekspor Indonesia pada Juni 2022 tercatat sebesar 26,10 miliar dolar AS atau naik sekitar 40,68 persen dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama tahun lalu. 

Selain itu, pandemi COVID-19 juga menciptakan perilaku baru, yakni transformasi masif ke era digitalisasi. Hal ini, salah satunya, terlihat dari 17,5 juta pelaku UMKM yang berhasil masuk ekosistem digital selama periode pandemi.

"Dengan pencapaian ini kita ingin mengajak masyarakat terus percaya dan optimis bahwa bangsa kita, mampu untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," kata Moeldoko.

Sementara itu, Indonesia mampu menunjukkan kualitasnya sebagai presiden G20 di tengah krisis yang bertubi-tubi. Presiden Joko Widodo pun secara strategis memanfaatkan momentum ini untuk membangun semangat "Gotong Royong Dunia" untuk pulih bersama dan bangkit lebih kuat.

"Semangat kebersamaan dan gotong-royong merupakan keunggulan dan modal Indonesia menghadapi berbagai situasi. Jadi, Indonesia tak hanya ingin sekedar bertahan menghadapi krisis, tapi Indonesia harus bisa mengoptimalisasi kekuatan yang ada dalam waktu singkat," pungkasnya.