JAKARTA - Peritel dari Lippo Group milik konglomerat Mochtar Riady, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatatkan penjualan kotor sebesar Rp7,2 triliun pada semester I 2022. Capaian ini tumbuh 9,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
"Perdagangan Lebaran yang sukses mendukung pencapaian EBITDA sebesar Rp1,3 triliun dalam 6 bulan pertama tahun 2022, setara dengan EBITDA tahun penuh 2021, dan laba bersih sebesar Rp918 miliar, tumbuh 72,5 persen dibandingkan dengan Rp532 miliar pada semester I 2021," kata CEO Matahari Terry O'Connor, dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu 23 Juli.
Terry menjelaskan, LPPF didukung oleh tren penjualan bulan Juli yang kuat, perseroan meningkatkan panduan EBITDA 2022 dari Rp2 triliun menjadi Rp2,1 triliun, dan menargetkan pertumbuhan dua digit atas penjualan dan laba bersih untuk tahun 2023.
"Sejalan dengan itu, perseroan meningkatkan proyeksi dividen setahun penuh menjadi Rp525 per saham atau lebih dengan pembayaran setiap tahun," jelas O'Connor.
Matahari juga membuka gerai dengan konsep baru di Mal Taman Anggrek Jakarta pada periode tersebut, sehingga terdapat 2 gerai baru di semester I 2022. Perseroan juga meluncurkan kembali gerai Karawaci dengan konsep baru dan modern pada 8 Juli 2022.
Perseroan semakin mempercepat rencana pembukaan gerai, yaitu 8 gerai baru pada paruh kedua tahun ini, dengan 6 gerai di antaranya telah memperoleh kepastian kontrak, yaitu di Tangerang (Banten), Gowa (Sulawesi Selatan), Bondowoso (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), Kendari (Sulawesi Tenggara), dan Bontang (Kalimantan Timur).
Rangkaian pembukaan ini akan melengkapi jumlah gerai secara nasional menjadi 148 pada akhir tahun 2022. Perseroan sedang mengembangkan rencana pembukaan jaringan di tahun 2023 yang terdiri dari 12-15 gerai dan yakin akan pertumbuhan lebih lanjut di masa depan.
"Bukti nyata dari kemajuan ini tercermin melalui masuknya saham kami ke MSCI Small Cap Index1 pada Mei 2022 dan merupakan kekuatan pendorong bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja bisnis dan keterlibatan investor," katanya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, O'Connor menambahkan, koleksi merchandising terpilih yang terkurasi oleh pelanggan mengarah pada perbaikan berkelanjutan atas merek eksklusif utama perseroan dengan marjin yang sehat serta rasionalisasi merek dan kategori produk, yang menghasilkan peningkatan penjualan dan produktivitas yang lebih tinggi.
LPPF juga akan terus fokus pada peningkatan penawaran produk kepada para pelanggan, keunggulan operasional, kecermatan dalam biaya. Hal itu demi mendorong kinerja yang unggul sambil meningkatkan kemampuan karyawan dan mengelola bisnis dan sumber daya dengan cara yang paling berkelanjutan.
"Sebagai cerminan dari kepercayaan diri kami pada bisnis inti kami, kami tidak memiliki rencana akuisisi atau investasi dan kami percaya fokus ini akan membantu kami mencapai pertumbuhan dua digit atas penjualan dan laba di tahun depan," tutupnya.