Matahari Department Store Milik Konglomerat Mochtar Riady Bangkit dari Kehancuran, Raup Laba Rp439 Miliar dari Sebelumnya Rugi Rp617 Miliar
Gerai Matahari Department Store, (Foto: Dok. Matahari Dept. Store)

Bagikan:

JAKARTA - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berhasil membalikkan kerugian menjadi laba di kuartal III 2021. Peritel milik bos Lippo Group konglomerat Mochtar Riady ini meraup laba bersih Rp439 miliar hingga September 2021 dibandingkan dengan rugi bersih Rp617 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam laporan keuangan Matahari Dept Store yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu 3 November, perusahaan membukukan penjualan kotor sebesar Rp7,5 triliun di kuartal III 2021, tumbuh 28 persen dibanding periode yang sama di tahun 2020. Adapun pendapatan bersih Matahari sebesar Rp4,1 triliun pada sembilan bulan pertama 2021, naik 23 persen di atas tahun 2020.

"Diketahui Matahari menutup sementara 117 gerainya akibat PPKM darurat, dan 31 gerai tetap buka dengan beberapa pembatasan, seperti kapasitas maksimum di mal, pembatasan jam operasional, dan lain-lain," tulis manajemen Matahari Dept Store.

PPKM masih berlanjut di bulan Agustus namun dengan beberapa perkembangan positif di setiap minggunya. Pemerintah mulai mengizinkan mal buka dan makan di tempat dengan batasan waktu.

Sejak September, anak-anak di bawah usia 12 tahun diizinkan memasuki Mal, pembatasan jam operasional dan kapasitas kegiatan makan/minum di tempat umum mulai dilonggarkan, dimana semuanya mengarah pada kunjungan mal yang semakin tinggi.

Pada awal September, Matahari membuka 100 persen gerainya dan terus mengalami pemulihan positif dari minggu ke minggu. Hal ini berlanjut pada bulan Oktober dengan pemulihan mencapai lebih dari 70 persen dibandingkan dengan 2019.

Untuk membantu pemegang saham memperoleh visibilitas yang lebih baik atas pendapatan, manajemen memberikan panduan pandangan. Matahari akan membuka dua gerai baru pada bulan Desember di Cianjur, Jawa Barat dan Batam, Kepulauan Riau, serta menargetkan untuk membuka sepuluh gerai baru lagi pada tahun 2022.

Inisiatif baru barang dagangan membuahkan hasil, dengan peningkatan kecepatan penjualan, produktivitas, dan marjin kotor.

Matahari ditargetkan menghasilkan EBITDA Rp1 triliun untuk 2021 dengan kas bersih positif, dan pinjaman bank nihil. Perseroan memproyeksikan EBITDA 2022 sebesar Rp1,8 triliun.

Dengan demikian, Dewan Komisaris merevisi kebijakan dividen, dengan menetapkan rasio pembayaran adalah 50 persen atau lebih dari laba bersih untuk dibagikan dalam bentuk dividen interim bersamaan dengan pengumuman hasil kuartal III dan dividen final.

Dengan visibilitas pemulihan yang lebih jelas serta neraca dan arus kas yang kuat, Perseroan berencana untuk membagikan dividen interim sebesar Rp100 per saham pada 2 Desember 2021, dan mengusulkan dividen final dengan jumlah yang sama. Ke depan, Manajemen merekomendasikan jumlah yang sama untuk dividen interim dan final.