Matahari Dept Store Milik Konglomerat Mochtar Riady Raup Laba Bersih Rp532,48 Miliar di Semester I dari Sebelumnya Rugi Rp367,87 Miliar
Gerai Matahari Department Store, (Foto: Dok. Matahari Dept. Store)

Bagikan:

JAKARTA - Peritel PT Matahari Department Store Tbk mampu membukukan pertumbuhan kinerja pada semester I 2020. Emiten berkode saham LPPF tersebut yakin performanya bakal jauh lebih baik usai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

CEO Matahari Department Store Terry O’Connor mengatakan, bahwa kepercayaan tersebut beriringan dengan semakin cepatnya perseroan maupun pemerintah menghadapi tantangan COVID-19.

"Kami bermaksud menjadikan musim lalu sebagai pembelajaran utama bagi musim Lebaran 2022. Kami percaya bahwa kami berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan sepenuhnya pemulihan yang akan datang di gerai-gerai kami dan dalam pencapaian ambisi omni channel kami," ungkap O’Connor dalam keterangan resminya, dikutip Jumat 27 Agustus.

Saat ini, kata dia, perseroan telah melakukan vaksinasi untuk seluruh karyawannya ditambah dengan melaksanakan protokol keamanan dan kesehatan perseroan yang kuat.

Pada semester I/2021, perseroan dalam laporan keuangannya telah mencatatkan kembali laba bersih periode berjalan sebesar Rp532,48 miliar. Di mana pada periode yang sama tahun sebelumnya emiten berkode saham LPPF tersebut mengalami rugi tahun berjalan sebesar Rp357,87 miliar.

Sepanjang tahun ini, perseroan mengungkapkan telah melihat kemajuan yang menjanjikan di bidang operasional utama. Di antaranya marjin yang lebih dapat diprediksi dengan penghentian penjualan merek dan mode yang berkinerja buruk.

Lalu perseroan juga tengah melakukan modernisasi atas barang dagangan, dengan serangkaian inisiatif baru yang diungkapkan telah membuahkan hasil. Kemudian, wilayah operasi perseroan ditata ulang demi produktivitas yang lebih tinggi.

Selain itu, pekerjaan peningkatan gerai juga dilakukan untuk pengalaman berbelanja yang lebih lancar. Perseroan kini lebih selektif pada penggunaan pengeluaran modal guna meningkatkan pelayanan pelanggan.

Terakhir, peralihan usaha ke model beraset ringan dengan berkurangnya gudang, aset dan aset berkinerja rendah membuat kinerja perseroan berjalan dengan baik.